Tips Sukses Menjalankan Bisnis Keluarga

Minggu, 18 Juni 2023 | 08:00 WIB

Ilustrasi Bisnis keluarga termasuk bisnis yang menjanjikan apabila dapat dikelola dengan baik (Kompas.com)

LINK UMKM -  Memulai bisnis sendirian memang membuat pusing kepala karena kamu harus memikirkan semuanya sendiri. Tetapi menjalankan bisnis dengan keluarga bisa lebih memusingkan lagi, karena kita harus memikirkan banyak kepala atau banyak orang, masing-masing dengan prinsip dan pendapatnya sendiri. Dilansir dari Kompas.com, hal tersulit adalah bagaimana generasi sekarang mempertahankan tradisi bisnis generasi sebelumnya. Ini merupakan tanggung jawab yang besar, sehingga pewaris perusahaan harus siap menerima tantangan apapun dan melanjutkan serta mempertahankan warisan yang telah dibangun. Berikut adalah beberapa cara kamu dapat mengelola bisnis keluarga kamu dengan lebih baik. 

  1. Memahami dinamika keluarga

Hubungan antara anggota keluarga dari generasi yang berbeda bisa menjadi sangat rumit. Hal ini tergantung pada skala ukuran bisnis nya. Tentu saja, ketika kamu bekerja dengan anggota keluarga kamu, ada interaksi dan tekanan yang berbeda. Tentu saja, ketika kamu menjadi bos, tidak nyaman untuk memberi perintah.

Berurusan dengan anggota keluarga kita sendiri bisa jadi agak sulit, terutama ketika kita sudah terbiasa dengan hirarki dan pelayanan sejak kecil. Misalnya, jika kita memiliki ibu atau paman sebagai rekan kerja, pasti sulit memperlakukan mereka seperti rekan kerja lain yang bukan saudara. Karena kita terbiasa bersikap hormat dan sopan karena usia dan posisi mereka dalam hierarki keluarga.  

  1. Bisa membedakan antara urusan keluarga dan bisnis

memisahkan antara bisnis dan keluarga menjadi alasan yang sulit untuk menjalankan bisnis secara profesional. Mungkin karena keluarga, kamu tidak dapat menjalankan bisnis seperti bisnis lainnya karena kamu terlalu terbiasa dengan hubungan di antara anggota keluarga pada umum nya.Mungkin juga keluarga akan hancur karena alasan bisnis. Anggota keluarga mungkin berselisih satu sama lain sampai ikatan kekerabatan terputus. 

kamu harus lebih profesional di dalam situasi bisnis dengan keluarga. Selalu tarik garis yang jelas antara bisnis dan keluarga. Jika kamu memiliki masalah, kekecewaan, ketidakadilan atau perasaan negatif tentang seseorang atau sesuatu di bisnis dan memiliki hubungan dekat dengan anggota keluarga kamu sendiri, jangan biarkan hal ini mengganggu kamu dalam menjalankan bisnis secara profesional. 

  1. Harus bersikap adil

Dari sudut pandang orang luar, banyak orang memiliki citra negatif terhadap bisnis keluarga. Orang luar melihat peluang seperti promosi, gaji, dll sebagai cara mudah bagi anggota keluarga untuk mendapatkan nya. Orang luar dan karyawan lainnya merasa dapat dengan mudah mendapatkannya karena menggunakan unsur keakraban dan tidak harus melalui proses apapun. Saat menjalankan bisnis keluarga, berhati-hatilah dan jangan hanya mempercayakan semua urusan bisnis dan tanggung jawab kepada anggota keluarga tanpa alasan yang jelas. Karyawan yang sudah lama bekerja dengan kamu mungkin menganggap ini keputusan yang tidak adil karena mereka sudah lama melihat naik turunnya perusahaan kamu.

  1. Asah bakat dalam menyelesaikan masalah

Tidak ada yang lebih memalukan atau canggung selain berdebat dengan anggota keluarga tentang kesepakatan bisnis. Argumen hanya menghambat perkembangan bisnis, karena masing-masing tidak bisa mengendalikan emosinya. Oleh karena itu, penting untuk mengasah kemampuan berpikir logis demi kepentingan perusahaan. 

Oleh karena itu, keluarga yang sedang berada dalam masalah bisnis perlu belajar bagaimana menghadapi masalah atau konflik yang muncul dari ketidaksepakatan dalam pengambilan keputusan. Cara terbaik untuk melatih keterampilan ini adalah dengan selalu menawarkan untuk menjadi juru damai antara dua pihak yang berseberangan. 

  1. Menjaga komunikasi

Poin penting berikutnya adalah keterbukaan, yaitu menjaga komunikasi antar generasi. Generasi penerus harus mau mendengarkan nasehat generasi sebelumnya. Di saat yang sama, yang lebih tua pun juga perlu memahami cara berkomunikasi yang baik. 

 ***

GN/LMP

Komentar (0)

Copyright @ 2024 Link UMKM, All right reserved | Page rendered in 0.182 seconds