Pengendalian Gulma di Sawah

Kamis, 26 Januari 2023 | 08:00 WIB

Ilustrasi sawah (Freepik/wirestock)

LINK UMKM -  Gulma merupakan rumput liar yang sering tumbuh di sekitar tanaman yang dibudidayakan. Tumbuhnya gulma pada area pertanian ini tentunya akan sangat mengganggu pertumbuhan tanaman, sehingga apabila tidak segera ditanggulangi maka akan berdampak pada rendahnya kualitas hasil pertanian yang sudah dibudidayakan.

         Pada tanaman padi sawah, gulma biasanya akan tumbuh subur bersamaan dengan tumbuhnya padi. Gulma padi sawah memiliki jenis dan karakteristik tersendiri, ada gulma yang mudah dikendalikan dan ada juga gulma yang sulit untuk dikendalikan.

         Gulma secara langsung bersaing dengan tanaman pokok untuk mendapatkan air, unsur hara, cahaya dan faktor tumbuhan lain. Gangguan dan kerugian yang disebabkan oleh gulma adalah sebagai berikut :

  1. Persaingan perakaran dalam pengambilan unsur
  2. Persaingan tajuk dalam penerimaan sinar
  3. Kenaikan biaya produksi karena menambah tenaga dan waktu dalam pengerjaan tanah, penyiangan dan pembersihan

         Tim LinkUMKM sudah merangkup beberapa cara yang perlu dilakukan oleh Sobat UMKM Brilian agar terhindar dari tanaman gulma dan tidak pelu menggunakan bahan kimia.

         Pengendalian gulma secara teknis dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dadak (mencabuti rumput secara manual) dan dengan menggunakan landak/ osrok. Pengendalian gulma dengan menggunakan landak/ osrok merupakan cara yang efektif karena memiliki beberapa fungsi selain untuk mematikan rumput di sekitar pertanaman, yaitu dapat menggemburkan tanah, memperbaiki aerasi tanah sehingga akar tanaman dapat bertumbuh baik.

         Selain itu pengendalian gulma bisa menggunakan cara lain, yaitu menggunakan garam. Garam (atau natrium klorida) adalah solusi alami yang bekerja dengan baik pada gulma yang mengganggu. Singkatnya, garam adalah herbisida tidak beracun yang efektif. Namun, tidak semua garam dibuat sama dalam hal pengendalian gulma. Garam meja beryodium atau tidak beryodium biasa bisa digunakan. Periksa kemasannya untuk memastikan kamu menggunakan natrium klorida, bukan magnesium sulfat (garam Epsom), garam batu, atau garam laut.

         Dilansir dari kumparan.com Saat menggunakan garam sebagai herbisida, kamu harus menerapkannya secara hati-hati. Karena garam juga bisa membunuh tanaman di sekitarnya. Menggunakan garam juga bisa membuat tanah menjadi steril dari gulma seiring berjalannya waktu. Dengan demikian, cara ini paling efektif digunakan untuk menangani gulma mengelilingi tanaman di halaman rumah. Cara ini juga bisa kamu gunakan untuk membunuh gulma yang tumbuh di celah aspal, trotoar atau di bagian rumah lainnya.

         Garam (natrium klorida) bekerja untuk membunuh gulma dengan cara mengeringkan tanaman dan mengganggu keseimbangan air internal sel tanaman. Karena garam larut dalam air, ini paling efektif diterapkan bila dicampur dengan air karena ini mempermudah penyerapan pada gulma.

         Natrium klorida sangat beracun bagi semua tanaman, oleh karena itu penerapannya harus hati-hati. Secara umum, garam paling baik digunakan sebagai herbisida untuk berkebun skala kecil atau pengendalian gulma.

***

GN/FF

Komentar (0)

Copyright @ 2024 Link UMKM, All right reserved | Page rendered in 0.1518 seconds