LINK UMKM -  Burung pipit biasanya berada di daerah persawahan yang dekat dengan sumber makanannya yaitu padi. Burung satu ini termasuk burung yang memiliki ukuran tubuh yang kecil, bentuk paruhnya yang pendek tapi runcing menjadi indikasi burung ini merupakan jenis burung pemakan  biji-bijian.

Ketika musim panen padi tiba, burung satu ini akan bergerombol dan mencari makan di sawah. Burung ini juga berkembang biak dengan cepat dengan sekali berkembang biak satu burung pipit betina akan bertelur sebanyak tiga hingga lima telur.

Melihat perkembangbiakannya yang cepat dan hidup secara berkelompok membuat para petani padi sering kali kerepotan setiap memasuki masa panen tiba. Burung pipit akan menyerbu padi yang siap panen untuk dimakan.

Dilansir cybex.pertanian.go.id, berikut beberapa cara pengendalian burung pipit:

• Melakukan penanaman serentak

biasanya padi yang ditanam tidak sesuai dengan jadwal penanaman padi lebih rentan diserang hama burung. Hal ini dikarenakan saat bukan musim panen, burung-burung lebih sulit mendapat makanan, sehingga padi yang ditanam di luar musim menjadi salah satu sumber makanan yang paling besar bagi mereka.

• Menanam tanaman berwarna mencolok

burung pipit biasanya tidak suka dengan warna-warna mencolok, misalnya kuning. Maka dari itu, bunga matahari dapat dijadikan tanaman penangkal hama burung pipit. Lalu, tanaman ini ditanam dengan rapat di pematang sawah sekaligus sebagai border.

• Menggunakan benda-benda mengkilap

Burung pipit juga tidak suka benda-benda mengkilap. Oleh karenanya, dapat menggunakan benda mengkilap seperti plastik mengkilap. Caranya, plastik kayu ditempelkan pada kayu yang ditancapkan, nanti plastik mengkilap akan memantulkan cahaya matahari.

• Memanfaatkan jengkol

jengkol ampuh mengusir hama burung, karena tidak menyukai aroma jengkol. Caranya, rendam jengkol beberapa hari sampai mengeluarkan bau yang menyengat. Selanjutnya, masukkan air rendaman  jengkol ke dalam botol dan taruh di beberapa sudut sawah.

***

GN/PTH