LINK UMKM -  Siapa yang menyangka awal kesuksesan sebuah bisnis terjadi karena ketidaksengajaan. Adalah Putri Aprilia dan Ari Hidayat, pebisnis asal Purwakarta, Jawa Barat.

Dengan mengolah kulit pisang menjadi camilan kerupuk dinamai Kulpis. Ide bisnis ini muncul setelah Ari berhenti bekerja di salah satu perusahaan.

Setelah berembuk, diputuskan untuk membuka usaha yang tidak memerlukan modal besar.

Mereka memilih mengolah kulit pisang karena di Purwakarta banyak UMKM berbahan baku pisang.

Dengan modal Rp250 ribu, untuk membeli bahan dasar termasuk plastik bening kemasan, bisnis dimulai. Dari uang itu, pasutri ini memulai membuka usaha.

Pada awal memulai usaha kebetulan kulit pisang sebagai bahan baku diperoleh dari teman sesama pelaku UMKM secara gratis.

Jalan yang mereka lalui penuh tantangan. Putri bercerita membutuhkan waktu selama enam bulan hingga pada akhirnya sukses memproduksi Kulpis menjadi makanan banyak digemari masyarakat.

Padahal di awal-awal produksi sempat pasrah karena mengalami kegagalan dan tak ada pasar. Namun, Putri dan suami tidak punya pilihan lain jika tidak meneruskan produksi. Enam bulan mereka merasakan kesulitan mengembangkan usaha ini.

Kulpis kini sudah memasuki tahun ketiga, dan sejumlah karyawan dipekerjakan untuk memproduksi camilan dalam kemasan ini.

Pemasaran ke berbagai wilayah di Jawa Barat seperti Cianjur, Bogor, Cirebon, hingga Bandung. Bahkan ke Pekanbaru dan Padang. Kalau luar negeri kami sudah kirim ke Malaysia, sedangkan Kanada, Filipina, dan Arab Saudi baru sebatas ada penawaran,.

Omzet yang mereka raih, pasti bikin kamu berdecak kagum, karena bisa memperoleh hingga Rp 20 juta- Rp 25 juta dalam satu bulan. "Kunci dalam usaha itu adalah fokus dalam semua hal, baik produksi maupun pemasaran," kata Putri.

RZ/QQ