3 Strategi Agar UMKM Bisa Makin Jaya di Tengah Pandemi

Rabu, 23 Juni 2021 | 08:00 WIB

Ilustrasi Pelaku UMKM (Foto : freepik.com)

LINK UMKM -  Pemerintah Indonesia menyatakan bahwa kondisi perekonomian Indonesia mulai membaik meskipun saat ini Indonesia dan negara lain di dunia belum lepas dari jeratan pandemi Covid-19.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pertumbuhan ekonomi mulai membaik dari minus 2,19 di kuartal IV 2020 menjadi minus 0,74 di kuartal I 2021. Hal ini ditopang dari berbagai stimulus terutama belanja pemerintah dan konsumsi rumah tangga yang semakin membaik.

Menurut Teten, hasil survei BRI Micro & SME Indeks (BMSI Q1-2021), Indeks Kepercayaan Pelaku UMKM kepada Pemerintah (IKP) terus meningkat dari 126,8 di Q3 2020 menjadi 136,3 di kuartal IV 2020.

Dia menyebut pelaku UMKM optimistis dan yakin Pemerintah mampu menangani dampak Covid-19 dengan baik. Saya kira IKP sudah pas dengan kebijakan pemulihan ekonomi nasional.

Oleh karena itu, MenkopUKM Teten membeberkan 3 strategi utama yang akan dan sedang dilakukan untuk meningkatkan ekspor UMKM.

Pertama, penguatan , pemetaan potensi produk maupun pasar melalui Basis Data Tunggal UMKM, preferensi pasar di negara tujuan, jaringan distribusi dan gudang di luar negeri, serta affirmative-action penurunan tarif di negara tujuan dan memperluas kerja sama dagang luar negeri.

Kedua, peningkatan kualitas SDM dan produk melalui program pendidikan dan pelatihan, sekolah ekspor (target 500 ribu eksportir), stkamurdisasi dan sertifikasi, dan factory sharing.

“Kami telah membuka pendaftaran bagi UKM yang memenuhi syarat untuk sertifikasi ISO, HACCP, SNI, Organik, FSSC/BRC, dan SVLK,” terang Teten.

Ketiga, kemudahan pembiayaan. Skema pembiayaan UKM untuk ekspor terus dipermudah di antaranya melalui kerja sama dengan beberapa sumber pembiayaan ekspor seperti LPEI/KURBE, LPDB-KUMKM, perbankan/himbara, dan skema alternatif lainnya: crowd funding, modal ventura, dan CSR.

"Skema KUR sebagaimana arahan Presiden terbaru dapat dimanfaatkan: plafon KUR dari sebelumnya maksimum Rp 500 juta naik menjadi Rp20 miliar. Dan, KUR tanpa agunan naik dari Rp 50 juta menjadi Rp100 juta," tambahnya.

RZ/QQ

Komentar (8)

  • D RAKYAN ERLANGGA RIZKI WARDHANA

    7 Juli 2021 | 09:26:01 WIB

    Terkait ketidakstabilan ekonomi yang belakangan dialami banyak pihak, gencarnya bisnis para pelaku UKM ini adalah peluang yang bagus untuk dijajaki

    3 tahun lalu

  • D RAKYAN ERLANGGA RIZKI WARDHANA

    7 Juli 2021 | 09:24:54 WIB

    Melihat permintaan akan makanan beku dari beragam merek Usaha Kecil Menengah (UKM) belakangan ini semakin populer, terutama memasuki Bulan Ramadhan.

    3 tahun lalu

  • D RAKYAN ERLANGGA RIZKI WARDHANA

    7 Juli 2021 | 09:24:46 WIB

    Melihat permintaan akan makanan beku dari beragam merek Usaha Kecil Menengah (UKM) belakangan ini semakin populer, terutama memasuki Bulan Ramadhan.

    3 tahun lalu

  • Abilio de jesus soares

    30 Juni 2021 | 10:05:40 WIB

    Nama saya abilio soares Dengan bantuan umkm ini sanggat membantu masyarakat yang kurang mampu dan sangat membantu usaha usahan kecil

    3 tahun lalu

  • MUHAMMAD RAMDANI

    28 Juni 2021 | 22:15:34 WIB

    Assalamualaikum... salam sejahtera.. Salam kenal dan semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan keberkahan... Alhamdulillah setelah saya mulai bergabung di tempat ini. Pengetahuan saya jadi bermanfaat... Mohon ijin KPD seni dan bimbingan. Agar bisa suk

    3 tahun lalu

  • HENDRICUS WIDIANTORO

    27 Juni 2021 | 14:18:48 WIB

    Pemulihan Ekonomi Nasional melalui pemberian bantuan BPUM ikut mendong pelaku usaha kecil bisa bangkit apalagi di daerah. Banyak umkm bingung pemasaran sehingga tidak mendapat income apalagi tidak adanya mudik lebaran produk oleh oleh tidak laku padahal m

    3 tahun lalu

  • DIDIN ROHIDIN

    25 Juni 2021 | 10:07:25 WIB

    thank linkumkm.id

    3 tahun lalu

  • DIDIN ROHIDIN

    25 Juni 2021 | 10:06:59 WIB

    nice info, mantaf

    3 tahun lalu

Copyright @ 2024 Link UMKM, All right reserved | Page rendered in 0.1814 seconds