Keeksotisan Sepatu Kulit dari Ceker Ayam
Minggu, 7 Mei 2023 | 15:00 WIB
LINKUMKM - Siapa sangka kulit ayam dapat memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Kulit ayam yang biasanya hanya dikonsumsi untuk makan ditangan Nurman pemuda asal Bandung ini dapat dibuat menjadi sepatu yang sangat unik dan eksotis. Awal mula ide ini muncul dari banyaknya sepatu kulit yang terbuat dari bahan kulit reptile, kebanyakan adalah spesies yang dilindungi.
Menurut Nurman, pemanfaatan limbah kulit ceker ayam juga sebagai bagian kampanye benda tidak terpakai menjadi bernilai jual tinggi. Selain kulit ceker ayam mudah ditemukan, pemanfaatannya tidak mengganggu populasi hewan. Berbeda dibandingkan dengan kulit buaya maupun ular.
Ide kreatif menghasilkan produk dari kulit ceker ayam dikatakannya membutuhkan riset sampai 3 tahun untuk bereksperimen.
Nurman mengungkapkan, tidak hanya sekedar menjual produk konsumen, produknya juga memperhatikan pertimbangan sehingga ketahanan, kelenturan, daya gesek sudah terjamin dan memberikan garansi seumur hidup.
“Saya beri nama brand produk sepatu tersebut HIRKA, dalam bahasa turki yang artinya dicintai sehingga diharapkan konsumen dapat mencintai produk sepatu kulit ceker ayam,” katanya.
Inovasi baru menggunakan kulit ceker ayam untuk produk sepatunya diungkapkan Nurman dilatarbelakangi dari sosok ayahnya yang sempat kuliah tentang perkulitan di Jogja dan menghasilkan berbagai penelitian kulit, dari mulai kulit bebek, kulit katak, kulit pari dan kulit berbagai macam unggas.
“Kalau kanvas harus mainin dari segi harga dan itu sangat capek, kemudian saya kepikiran KFC, Mc. Donald mereka ceker ayamnya dikemanain sedangkan untuk konsumen mereka hanya pakai badannya aja,” tambahnya.
Harga yang dipatok untuk satu pasang sepatu perempuan kisaran Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Sedangkan untuk sepatu laki-laki kisaran Rp1 juta ke atas.
“Saya terus mengedukasi masyarakat kenapa harga sepatu kulit ceker ayam lebih mahal jika dibandingkan sepatu kulit sapi. Dari pengolahan kaki ayam, semua tanpa campur tangan mesin, benar asli produk olahan tangan dan prosesnya dari mulai riset hingga terciptanya bahan baku memerlukan biaya operasional yang tinggi,” jelasnya.
Nurman mengungkapkan, ada spesifikasi kulit ceker ayam yang dapat digunakan dalam pembuatan sepatu. Ayam harus memiliki berat 2 kg, setiap per 10 hari Nurman mendapatkan pasokan ceker ayam dari pengepul. Tidak hanya ceker namun hingga lutut ayam dan itu memiliki harga yang relatif mahal dari ceker biasanya.
Dari pembuatan sepatu kulit ceker tersebut Nurman mampu meraup omzet hingga Rp60 juta per bulan.
***
GN/LM