Facebook Jadi Modal Pemasaran Pengrajin Baju Bordir
Selasa, 8 Maret 2022 | 13:43 WIB
LINKUMKM - Keyakinan pengrajin baju bordir di Desa Ratu Abung, Kecamatan, Abung Selatan, Lampung, Yeyen Safitri menguat. Melalui media sosial, Facebook, Yeyen mampu memasarkan usaha yang digelutinya sejak lulus SMA pada 2017.
Yeyen bercerita usaha itu awalnya muncul karena modal dari sang orang tua. Orang tua Yeyen mmemberi uang sebesar Rp2 juta untuk usaha.
Dari uang itu, Yeyen membeli mesin jahit, mistar, meteran dan benang. Sedangkan kain untuk alas bordir yang digunakan saat itu adalah kain sisa yang sudah tidak terpakai.
Usaha bordir yang kini beromzet jutaan itu terbilang unik. Yeyen mempelajari teknik bordir dengan Youtube.
Hasil kreasinya awal, dia posting di sosial media seperti Facebook. Dari unggahan itu dia mendapat apresiasi.
Saat ini, hasil baju bordiran untuk satu stelnya dihargai Rp500 ribu hingga Rp2 juta tergantung kerumitan motif yang di jahit sesuai dengan pesanan pelanggan, kata dia.
Dia menjamin, tiap karya yang dia buat punya ekslusivitas dan tersedia dengan terbatas.
Di rumah sekaligus bengkel kerjanya, sebulan, rata-rata penjualan baju bordir karyanya sekitar enam stel.