BALI DEMOCRACY FORUM 2019 DORONG TERWUJUDNYA EKONOMI INKLUSIF

Selasa, 10 Desember 2019 | 10:01 WIB

Gelaran BDF kali ini diselenggarakan Pemerintah Indonesia pada 5-6 Desember 2019 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), dengan dihadiri oleh 90 perwakilan negara dan 7 perwakilan organisasi Internasional.

LINKUMKM -  Tema “Democracy and Inclusivity" diusung dalam penyelenggaraan Bali Democracy Forum ke-12. Forum ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan. Kelompok perempuan, pemuda, masyarakat madani, akademisi, dan pelaku usaha untuk memberikan pandangan yang komprehensif mengenai demokrasi yang inklusif.

Gelaran BDF kali ini diselenggarakan Pemerintah Indonesia pada 5-6 Desember 2019 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), dengan dihadiri oleh 90 perwakilan negara dan 7 perwakilan organisasi internasional.

"Semakin inklusif sebuah negara, maka negara tersebut akan semakin tidak rapuh stabil. Oleh karenanya, proses demokrasi memerlukan partisipasi dan kontribusi aktif seluruh lapisan masyarakat," tutur Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi dalam pidato pembuka, Kamis (5/12/2019).

Secara khusus, panel dengan tema inclusive economy melengkapi keseluruhan kegiatan BDF, di mana para pelaku usaha akan duduk bersama-sama untuk berbagi pandangannya terkait hubungan kualitas demokrasi dengan ekonomi. Hai ini dianggap tepat mengingat ketidakpastian kondisi perekonomian global.

Sesi Diskusi Panel Ekonomi Inklusif ini menghadirkan 11 panelis yang berasal dari berbagai instansi seperti perwakilan World Bank, Bank Indonesia, Bank BRI, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kemenko Perekonomian RI, UNDP Resident Representative, Kepala Subdirektorat Kerja Sama Internasional UGM, Rektor Universitas Islam Indonesia, Kadin, dan CEO Genashtim. Selain itu dihadiri juga perwakilan dua unicorn Indonesia yakni Traveloka dan Bukalapak.

Panelis mengutarakan berbagai pandangan terkait tantangan dalam perwujudan ekonomi inklusif, antara lain kondisi geografis, terbatasnya akses informasi, pendidikan, dan kredit di beberapa daerah, meningkatnya gini rasio, serta pembangunan yang cenderung terkonsentrasi di pusat perekonomian

Berdasarkan kondisi tersebut, panelis menyampaikan beberapa rekomendasi diantaranya kebijakan ekonomi yang inklusif, peningkatan akses pendidikan dan pelatihan kewirausahaan, membangun ekosistem bisnis, pemerataan pembangunan infrastruktur, serta pemanfaatan teknologi.

“Ekonomi inklusif harus lebih melibatkan masyarakat melalui integrated approach sehingga masyarakat dapat dengan memperoleh impact sosial ekonomi yang baik dan berkelanjutan” tutur Perwakilan Bank BRI Agus Rachmadi Kamis (5/12/2019).

Bali Democracy Forum (BDF) ke-12 secara resmi ditutup pada Jumat (6/12). Penutupan forum internasional itu dilakukan oleh Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid.

Meutya mendorong kesetaraan hak politik serta persamaan derajat bagi perempuan. Meutya berharap seluruh peserta BDF ke-12 bisa mengambil pelajaran dan menerapkan ide-ide baru soal demokrasi yang dihasilkan dalam BDF ke-12, khususnya soal keterlibatan peran perempuan.

Admin

6 Februari 2020 | 09:18:14 WIB 4 tahun lalu

acara yang menerapkan ide-ide baru

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x