Inkubasi Bisnis Start-up Terus Dikembangkan
Rabu, 30 Januari 2019 | 08:15 WIB
Brilian - Salah satu upaya strategis untuk menyongsong industri 4.0. dengan gencar mendorong pengembangan inkubasi bisnis start-up berbasis teknologi didukung insentif pemodalan serta fasilitasi sarana dan prasarana. Hal ini dilakukan melalui kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, civitas akademika dan wirausahawan start-up.
Haris mengatakan, pengembangan inkubasi bisnis start-up berbasis teknologi merupakan salah satu program unggulan Kemenperin. Dalam program inkubasi start-up ini ide-ide bisnis berbasis teknologi diciptakan, serta diuji dan dipersiapkan untuk memasuki pasar.
Targetnya untuk mengenjot wirausaha di Indonesia hingga 4 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia.
“Untuk program ini kami sudah kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Kami juga membuka peluang untuk kerja sama dengan perguruan tinggi lainnya,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar.
Kemenperin menargetkan, hingga akhir tahun 2020, dapat menghasilkan 20.000 wirausaha baru. Karenanya, berbagai program dilakukan guna mendorong pertumbuhan wirausaha baru, salah satunya inkubator bisnis kreatif, terutama yang berbasis teknologi.
Hingga saat ini, sudah ada beberapa wilayah yang punya pusat inkubator yang dibangun oleh pemerintah. Misalnya, Bandung Techno Park, Bali Creative Industry Center (BCIC), Incubator Business Center di Semarang, Makassar Technopark dan Pusat Desain Ponsel di Batam.
“Dengan banyaknya jumlah industri kreatif atau start up yang berbasis teknologi di dalam negeri, diharapkan bisa memberi kontribusi positif bagi perekonomian nasional,” pungkasnya.