Cetak Wirausaha Baru Lewat Santripreneur dan Petani Muda
Rabu, 2 Januari 2019 | 08:00 WIB
Brilian - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) mengembangkan Program Kemitraan Ekonomi Umat. Program ini memfasilitasi berbagai inisiatif kemitraan kelompok masyarakat berbasis pondok pesantren, masyarakat sekitar pondok pesantren, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan kelompok usaha besar.
"Program ini merupakan implementasi dan tindak lanjut dari Kebijakan Pemerataan Ekonomi dan Kongres Ekonomi Umat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI),” ujar Menkp Perekonomian Darmin Nasution.
Kemenko Perekonomian telah mendorong dan memfasilitasi 16 kelompok usaha besar untuk bermitra dengan pondok pesantren dan kelompok masyarakat berbasis keagamaan. Selain itu, pemerintah juga telah berkolaborasi dengan beberapa ormas Islam.
Program Kemitraan Ekonomi Umat termasuk Program Santripreneur dan Petani Muda yang dirancang untuk mencetak wirausaha baru pertanian dalam rangka regenerasi petani serta mengembangkan potensi lahan non-produktif termasuk di pondok pesantren.
Seperti dilansir dari situs Kemenko Perekonomian, sasaran program ini adalah santri tingkat akhir, alumni pondok pesantren dan masyarakat sekitar pondok pesantren, pemuda yang sedang atau baru lulus sekolah atau kuliah, serta tunakarya yang berminat pada usaha di bidang pertanian.
Adapun cakupannya adalah kegiatan pelatihan serta pengembangan usaha pertanian pasca pelatihan. Pelatihan dan pengembangan usaha difokuskan pada pengembangan komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi khususnya hortikultura yang diintegrasikan dengan usaha peternakan dan perikanan.
Institut Pertanian Bogor (IPB) memberikan fasilitasi dalam aspek penyediaan lahan, akses pembiayaan, teknologi, pasar, dan pendampingan. Untuk itu, diperlukan kolaborasi antara IPB dengan berbagai pihak terkait untuk menjalankan program ini.