Kisah Sukses Franky Pranoto
Kamis, 10 Maret 2022 | 13:48 WIB
Brilian - Ide adalah kemampuan yang dihasilkan oleh otak, dan hanya orang-orang kreatiflah yang mampu mewujudkannya dalam bentuk nyata. Franky Pranoto adalah salah satu orang yang memiliki ide briliant. Tetapi ide saja tidak cukup tanpa diimbangi dengan inovasi dan kekinian dalam usaha. Franky mengemas ide yang ia punya dengan sebuah produk tas. Tas yang biasa saja tentu saja sudah banyak dipunyai. Akan tetapi bagaimana tas yang memahami dan mendukung pemakai saat beraktivitas. Tercetuslah ide “Bag in Bag” (tas di dalam tas) /bag organizer.
Dengan buah pikiran Franky, bag in bag diolah menjadi barang sesuai kebutuhan. Bag organizer dikelompokkan sesuai aktivitas pengguna, seperti: handphone pouch organizer digunakan untuk menyimpan ponsel, uang&kartu ATM.
Masih banyak lagi kategori seperti home series, baby&kids series, personal women series dan lain-lain. Sampai saat ini sudah ada 28 design bag organizer yang sudah dijual dipasar online maupun offline.
Merek jualan bag in bag yang dipakai Franky adalah D’renbellony. Semua prodaknya dibuat dan berpusat di Semarang. Dulu, di tahun 2009 Franky hanya memiliki 1 orang karyawan untuk membuat bag in bag 30 pcs dalam sehari dan ia kesulitan untuk mencari penjahit. Sekarang sudah ada 50 karyawan dalam binaanya. Tidak perlu mencari, mereka berdatangan melamar sendiri, kata Franky.
D’renbellony mulai dipasarkan pada media Multiply, dan buka offline juga di Paris Van Java sebagai outlet pertama, dan sekarang ada 30 outletnya tersebar di Indonesia (di dalam dan luar jawa). Dengan penjualan 600 pcs setiap harinya dan omset rata-rata yang diraihnya sekitar 120.000.000 per hari dengan keuntungan 5-10% dari omset seperti dikutip kampung wirausaha.com.
Harganya pun terjangkau, dari Rp. 85.000 sampai Rp. 345.000, dan bag organizer yang paling mahal hingga saat ini adalah diaper bag exclusive. Quality control nya sangat baik dan ketat, membuat tas buatannya sangat layak sebagai tas terbaik yang anda punyai.
Membuka usaha tidak hanya soal produksi, tapi juga soal manajemen SDM. Pak Franky berpesan memulai usaha itu harus ada ilmunya. Cari risiko terkecil jika berurusan dengan jumlah modal. Sistim manajemen SDM juga harus baik.