IKM Makanan dan Tenun Semakin Prospektif dan Kompetitif

Senin, 20 Desember 2021 | 15:00 WIB

Ilustrasi kerajinan tenun (Pxhere)

Brilian - Industri kecil dan menengah (IKM) makanan dan minuman serta kerajinan tenun semakin prospektif dan kompetitif. IKM makanan dan minuman menyumbang hingga 40 persen terhadap Produk Domestik Bruto IKM secara keseluruhan.

Selain itu, IKM makanan dan minuman mampu menyerap tenaga kerja hingga 42,5 persen dari total pekerja di kelompok IKM. Saat ini, jumlah IKM lebih dari 4,59 juta unit usaha dengan telah melibatkan 10,57 juta orang sebagai tenaga kerja.

Sementara jumlah sentra IKM tenun yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia mencapai 369 sentra yang menaungi 16.971 unit usaha. Nilai ekspor kain tenun sebagai salah satu produk andalan pada tahun 2016 menembus 2,6 juta dolar AS dengan Belanda sebagai negara tujuan utama.

Seperti dilansir situs Kemenperin, IKM makanan di Riau berkontribusi besar dalam menopang ekonomi daerah. Salah satunya gerai Mimie yang terus berinovasi dan meningkatkan kapasitasnya dengan teknologi terbaru.

Sebelumnya gerai Mimie hanya memproduksi 4000 pcs Bolu Kemojo per hari. Dengan menggunakan mesin terbaru, gerai Mimie mempu meningkatkan kapasitas produksinya hingga tiga kali lipat sehingga bisa menerima pesanan dalam jumlah besar.

“Selain ingin produksi dan omzet tinggi, kami juga harus memikirkan yang kerja, karena semuanya perempuan. Mesin baru ini sangat membantu,” ujarnya pemilik gerai Minie, Nurlela Sari.

Untuk kerajinan tenun di Riau, Kemenperin terus mendorong agar dapat lebih tumbuh dan berkembang menjadi sektor unggulan. Salah satu IKM kerajinan tenun i Riau adalah gerai Tampuk Manggis Tenun Melayu yang dirintis Erlina sejak tahun 2012.

Erlina mengungkapkan awalnya dirinya memulai usaha dengan modal Rp2 juta dan 2 orang tenaga kerja dengan omzet Rp100 ribu per bulan. Namun, setelah mendapat program bimbingan dan pelatihan, saat ini IKM penghasil tenun songket Siak ini mampu meraih omzet Rp200-300 juta per bulan dengan menggandeng 50 pengrajin.

“Sebenarnya motif tenun Siak ya itu-itu saja, tetapi saya terus padupadankan untuk memainkan motif,” jelasnya.

Dari hasil inovasinya, dia membuat lima motif Tenun Tampuk Manggis terbaru yang terinspirasi unsur alam seperi motif variasi bunga cengkeh, bunga kembar siam, dan bunga seroja. Hasil karya tenun dari para pengrajin binaan Erlina terkenal halus, rapi, dan berkualitas.

“Kami memang selektif memilih bahan bakunya. Untuk benang, kami dapat dari Surabaya dan Bandung,” pungkasnya.

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x