Jumlah BUMDes Mencapai 41.000 Unit pada November 2018

Selasa, 27 November 2018 | 07:16 WIB

Sekjen Kemendes Anwar Sanusi (Dok. Kemendes PDT)

Brilian - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDT) mencatat hingga November 2018, jumlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) telah mencapai 41 ribu unit dari total 74.957 Desa di Indonesia.

"Berarti kan sudah 64 persen, bahkan mendekati 70 persen dari seluruh desa di Indonesia sudah punya BUMDes," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendes PDTT, Anwar Sanusi.

Menurut Anwar dari jumlah tersebut, tidak semua BUMDes perkembangannya sesuai dengan yang diharapkan. Masih banyak BUMDes yang membutuhkan pendampingan sehinnga dapat menampung berbagai aktivitas ekonomi yang tumbuh di perdesaan.

Kemendes PDTT terus berupaya meningkatkan kapasitas pengelola BUMDes. Salah satunya dengan memfasilitasi berbagai pelatihan dengan menggandeng sektor perbankan. Pelatihan tersebut di antaranya mencakup aspek perencaan bisnis sehingga bisa melihat potensi yang ada di perdesaan.

Anwar mengungkapkan pihaknya akan terus menintensifkan pendampingan BUMDes di wilayah Indonesia timur. Dia berharap BUMDes yang sudah terbentuk tidak hanya dilegalkan dengan Perdes tetapi juga dapat tumbuh dan berkembang.

"Rata-rata di bagian barat sudah luar biasa, dan bagian timur yang tentunya harus mendapat pendampingan intens. Pendampingan terkait bagaimana BUMDes bukan hanya berdiri, bukan hanya dilegalkan dengan Perdes, tapi setelah berdiri bisa tumbuh dan berkembang, itu yang diinginkan," harapnya.

BUMDes berbasis wisata
Dari total jumlah BUMDes yang telah terbentuk, sebagian besar berbasis sektor wisata dengan menonjolkan panorama alam dan kuliner di desanya masing-masing. Bentuk usaha berbasis wisata lebih banyak dipilih karena dinilai memiliki prospek dan menyerap banyak tenaga kerja.

"Bentuk usaha BUMDes bermacam-macam, tapi yang paling banyak unit usaha berbasis sektor wisata dan itu malah berkembang pesat," kata Anwar

Anwar menilai sektor wisata dapat mempercepat perkembangan BUMDes sehingga nantinya bisa menjadi gantungan ekonomi pedesaan. Dia mencontohkan BUMDes di Tridadi dengan Puri Mataram-nya yang beromzet besar.

"Laporannya sebulan mereka bisa dapat Rp160 sampai Rp170 juta, jadi belum ada setahun omzetnya sudah lebih dari setengah miliar. Artinya apa? Artinya saat ini wisata sudah jadi kebutuhan masyarakat," pungkasnya.

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x