Resign dari Perusahaan Migas, Aang Permana Jadi Entrepreneur
Rabu, 14 November 2018 | 14:30 WIB
Brilian - Dua alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) sukses menjadi entrepreneur. Mereka adalah CEO Crispy Ikan Si Petek, Aang Permana dan founder EcoFunopolly, Annisa Hasanah.
CEO Crispy Ikan Si Petek, Aang Permana dalam sebuah acara talkshow kewirausahaan menceritakan awal mula dirinya memutuskan berwirausaha. Awalnya dia bekerja di sektor perminyakan dan gas selama dua tahun sebelum akhirnya resign dan memutuskan berwirausaha.
“Berawal dari melimpahnya Ikan Petek di kampung halaman dan ikan ini tidak dimanfaatkan secara maksimal masyarakat sekitar, saya berinisiatif membuat produk olahan dengan bahan dasar Ikan Petek," ujarnya.
Jumlah penduduk Indonesia usia 5-15 tahun cukup besar sehingga pasar untuk produk olahan Ikan Petek sangat menjanjikan. Ikan petek memiliki kandungan kalsium 16 kali lebih banyak dibandingkan segelas susu pada takaran yang sama.
Selain berwirausaha, Aan juga ikut memberdayakan masyarakat sekitar. Hal ini agar masyarakat sekitar ikut merasakan kesuksesan usahanya.
Sementara Annisa Hasanah mengungkapkan keinginannya menjadi entrepreneur berawal dari ketertarikannya terhadap isu lingkungan, terutama sampah dan perubahan iklim.
Dia kemudian mengembangkan permainan papan dengan dasar seperti monopoli untuk menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan kepada generasi muda. Konsepnya belajar sambil bermain melalui game interaktif dalam Ecofunopolly.
"Usaha ini membawa saya ke lebih dari 31 negara, mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungannya,” ujarnya.
Annisa menambahkan, dengan berwirausaha dirinya mampu mengembangkan diri dan lebih peduli terhadap lingkungan. Wirausaha tidak bisa instan dan hanya mencari untung besar, tetapi harus didasari keinginan terus belajar dan berkembang agar menjadi sociopreneur.
Aang dan Annisa membagi kunci sukses mereka menjadi wirausaha. Menurut mereka usaha yang dijalankan harus unik, beda dan konsisten agar mampu bertahan. Selain itu, seorang entrepreneur harus memiliki tiga hal yakni niat melebihi uang, membuang gengsi dan berinovasi.
“Pengusaha itu gigih dan tahu risiko yang dihadapinya, namun mereka bisa menghadapinya. Sebuah masalah tidak hanya dapat diselesaikan dengan satu solusi, tetapi banyak cara untuk menyelesaikannya,” tegas Aang.