Apa Itu Social Entrepreneur?
Selasa, 6 November 2018 | 11:00 WIB
Brilian - Wirausahawan pemula diharapkan menjadi pengusaha yang memberikan manfaat kepada masyarakat, bukan hanya untuk diri sendiri. Untuk mendukung itu, pemerintah terus menggenjot peningkatan rasio wirausaha di Indonesia.
Pada akhir 2016, rasio kewirausahaan Indonesia sebesar 3,01 persen. Angka itu mengalami kenaikan dibanding 2014 yang sebesar 1,65 persen.
"Pesan saya, jadilah social entrepreneur atau wirausahawan yang memberi benefit pada masyarakat sekitar, bukan sekadar mencari keuntungan sendiri atau kapitalis," ujar Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.
Puspayoga memberi gambaran social entrepreneur dengan mencontohkan pengusaha olahan tomat atau cabe yang memberi manfaat kepada petani pemasok komoditas itu. Caranya dengan memproteksi harga minimum ketika harga kedua komoditas itu jatuh.
"Jadi, pengusaha sudah mendapatkan untung dengan harga jual yang stabil, petani pun tidak rugi bila harga tomat atau cabe lagi jatuh," katanya.
Dia menambahkan perguruaan tinggi berperan penting dalam menghasilkan wirausahawan. Caranya dengan mengarahkan mahasiswa untuk tidak hanya berorentasi menjadi karyawan tetapi wirausahawan.
"Saya tertarik pada beberapa universitas yang gencar melakukan kampanye wirausaha. Sebab, bagaimana pun perguruan tinggi adalah kunci munculnya wirausahawan pemula," pungkasnya.