Revolusi Industri 4.0, Sektor Ini Menjadi Prioritas
Jumat, 2 November 2018 | 14:55 WIB
Brilian - Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor andalan karena mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu daya saing industri makanan dan minuman nasional agar lebih kompetitif di pasar global.
Langkah strategis ini sesuai implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 serta upaya pemerintah dalam menggenjot nilai ekspor nasional dari produk manufaktur.
“Maka itu, sektor ini yang tengah diprioritaskan pengembangannya dalam memasuki era revolusi industri 4.0 di Indonesia. Apalagi, industri makanan dan minuman nasional telah berdaya saing global,” ujar Plt. Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Ngakan Timur Antara.
Dikatakan Ngakan, selain mendorong peningkatan mutu serta pengembangan inovasi dan teknologi terbaru, pihaknya memfasilitasi industri makanan dan minuman untuk memperluas pasar.
“Kami juga memfasilitasi pelaku industri nasional termasuk produsen makanan dan minuman untuk semakin memperluas pangsa pasar dan aksesnya ke rantai suplai dunia sehingga dapat mendongkrak kinerjanya,” kata Ngakan.
Dia optimistis, implementasi Making Indonesia 4.0 mampu mendongkrak ekspor makanan dan minuman olahan nasional hingga empat kali lipat, dari target tahun ini sekitar 12,65 miliar dolar AS menjadi 50 miliar dolar AS pada 2025.
“Apabila nilai ekspor produk makanan dan minuman, juga dihitung termasuk minyak kelapa sawit, pada tahun 2017 mencapai 31,7 miliar dolar AS,” ungkapnya.
Berdasarkan catatan Kemenperin, ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke Uni Eropa pada tahun 2017 mencapai 14 miliar dolar AS. Sementara periode Januari-Juli 2018, ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke Prancis sebesar 8,21 juta dolar AS.