Upaya Tumbuhkan Wirausaha Muda Kreatif Lewat Program CBI
Rabu, 24 Oktober 2018 | 14:30 WIB
Brilian - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong lahirnya wirausaha muda di sektor industri kreatif. Untuk merealisasikannya, Direktorat Jenderal IKM Kemenperin melalui Bali Creative Industry Center (BCIC) menjalankan program Creative Business Incubator (CBI).
Program CBI difokuskan pada pemberian pelatihan dan bimbingan untuk wirausaha muda sektor industri kriya dan fashion. Dalam pelaksanaan CBI tahun 2018, Ditjen IKM Kemenperin menggandeng Business Venturing and Development Institute (BVDI) Prasetya Mulya.
Proses rekrutmen dilakukan secara terbuka melalui media sosial dan program Creative Talk dengan mengundang pelaku industri kreatif seperti Brodo, Duanyam, Antea Tigra, Ni Luh Djelantik, Angel Investor Network Indonesia (ANGIN) dan perwakilan dari BVDI Prasetya Mulya.
Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin, Gati Wibawaningsih mengungkapkan pelaku usaha kreatif yang mendaftar program ini 425 orang. Setelah dilakukan seleksi, mengerucut menjadi 49 orang yang mengikuti wawancara sebelum terpilih 26 pengusaha muda terbaik.
Sebanyak 26 pelaku IKM kreatif pemula yang mengikuti program ini, berasal dari wilayah Jabodetabek, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Mereka akan mendapat materi mengenai pengembangan bisnis.
"Tahapan ini cukup krusial mengingat banyak pelaku usaha kreatif pemula yang sudah mampu menjalankan usahanya namun masih mengalami kendala ketika akan meningkatkan kapasitas usahanya ujarnya.
Program CBI akan dilaksanakan dalam dua tahap, yakni sesi camp di Jakarta mulai 21 Oktober-15 Desember 2018. Setelah itu ada program pendampingan (coaching) selama satu tahun pada tahun 2019
Kontribusi Industri kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. Sektor ini menyumbang Rp852 triliun pada 2015, Rp923 triliun (2016) dan Rp990 triliun (2017). Untuk tahun 2018 diproyeksi mencapai Rp1.000 triliun. Tiga subsektor penyumbang terbesar PDB adalah industri kuliner 41,69%, industri fashion 18,15% dan industri kriya 15,70%.