Pemberdayaan Difabel dan UMKM Berbasis Ekonomi Kerakyatan: Mutiara Handycraft menjadi Bukti Pembiayaan Inklusif Dapat Menembus Pasar Global

Selasa, 2 Desember 2025 | 08:00 WIB

Pemberdayaan Difabel dan UMKM Berbasis Ekonomi Kerakyatan: Mutiara Handycraft menjadi Bukti Pembiayaan Inklusif Dapat Menembus Pasar Global

LINK UMKM - Model pemberdayaan difabel berbasis UMKM menunjukkan hasil nyata di Kebumen, Jawa Tengah. Mutiara Handycraft, sebuah usaha rumahan yang memproduksi keset, tas, kanvas, dan berbagai kerajinan berbahan limbah kain perca serta goni, berhasil membangun jejaring ekonomi inklusif hingga menembus pasar internasional. Perjalanan ini menggambarkan bahwa program pembiayaan UMKM yang tepat sasaran dapat menciptakan nilai sosial sekaligus meningkatkan daya saing di tingkat global.

Ekosistem Difabel Berbasis Produksi Rumah Tangga

Pengembangan usaha yang digerakkan oleh Irma Suryati membentuk ekosistem kerja yang melibatkan para difabel, perempuan, dan pekerja informal lintas desa. Model ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja alternatif, tetapi juga mengintegrasikan pemberdayaan sosial ke dalam proses produksi. Ratusan mitra awal berkembang menjadi jaringan besar yang kini menjangkau sekitar 5.000 produsen di wilayah Kebumen, Banyumas, dan daerah sekitar. Produksi dilakukan secara terpadu dan terdistribusi, sehingga pelaku usaha dapat bekerja dari rumah masing-masing tanpa hambatan fisik atau sosial.

Pola ini menjadi rujukan sebagai model pemberdayaan inklusif, terutama karena membuka ruang kerja bagi kelompok difabel yang kerap kesulitan masuk ke pasar tenaga kerja formal. Bagi sebagian besar mitranya, bekerja melalui Mutiara Handycraft bukan hanya terkait pendapatan, tetapi juga kemandirian dan martabat sebagai individu produktif.

Daya Saing Global Berbasis Produk Ramah Lingkungan

Keberhasilan usaha ini memasuki pasar Australia dan Jepang memperlihatkan bahwa produk UMKM difabel memiliki potensi ekspor ketika kualitas dan keberlanjutan menjadi fokus. Pesanan rutin dari kedua negara menunjukkan keandalan produksi industri berbasis rumah tangga, dengan kuantitas mencapai ratusan ribu pieces setiap tahun. Tren penggunaan material limbah dan serat alami meningkatkan daya tarik produk karena sesuai dengan permintaan pasar global terhadap material berkelanjutan.

Harga produk yang kompetitif, proses produksi yang efisien, serta narasi keberlanjutan menjadi keunggulan utama yang menguatkan posisi Mutiara Handycraft di pasar internasional.

Pembiayaan Inklusif sebagai Motor Pertumbuhan

Perjalanan usaha ini memperlihatkan peran strategis pembiayaan UMKM dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah. Melalui akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI sejak 2005, kapasitas produksi dan ekspansi pasar dapat berkembang secara bertahap, mulai dari pembiayaan Rp3 juta hingga plafon ratusan juta rupiah. Program permodalan ini mendorong peningkatan kapasitas produksi, pengadaan alat, distribusi, hingga adaptasi saat pandemi melalui perubahan lini produk ke masker dan baju pelindung.

Kinerja ini selaras dengan peningkatan penyaluran KUR nasional yang bertujuan memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah di berbagai daerah. Ketika akses pembiayaan disertai pendampingan, pelatihan, dan literasi digital, kapasitas UMKM terbukti meningkat secara signifikan.

Kasus Mutiara Handycraft menjadi contoh konkret bahwa pemberdayaan difabel berbasis UMKM dapat tumbuh menjadi kekuatan ekonomi global ketika ekosistem usaha, akses pembiayaan, dan semangat kolaborasi berjalan seimbang. Model ini menunjukkan bahwa pembiayaan inklusif mampu menciptakan nilai ekonomi sekaligus nilai sosial, memperluas lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi kerakyatan. Dengan dukungan berkelanjutan, pola serupa berpotensi direplikasi di berbagai daerah sebagai strategi pengentasan kemiskinan dan peningkatan daya saing UMKM Indonesia.

RAT/NNA

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x