Kolaborasi Kampus dan UMKM Perkuat Produk Pangan Magelang untuk Menembus Pasar Lebih Luas
Sabtu, 29 November 2025 | 13:00 WIB

LINK UMKM - Kemitraan antara dunia akademik dan pelaku usaha lokal kini menjadi salah satu strategi efektif untuk meningkatkan daya saing produk pangan daerah. Pendekatan berbasis keilmuan terbukti membantu UMKM memperkuat kapasitas produksi, mengoptimalkan mutu, sekaligus membuka peluang pemasaran ke wilayah yang lebih luas.
Latar Belakang Tantangan UMKM Pangan Magelang
Dua pelaku usaha pangan di Kabupaten Magelang yang bergerak pada industri beras organik dan olahan sayur selama bertahun-tahun menghadapi tantangan klasik:
- kapasitas produksi yang belum stabil,
- kontrol mutu yang belum sepenuhnya mengikuti standar keamanan pangan,
- dan keterbatasan dalam menjangkau pasar digital.
Masalah tersebut berdampak pada efisiensi operasional serta daya saing produk di sektor ritel modern.
Pendampingan Terstruktur dan Berbasis Teknologi
Program pemberdayaan yang dijalankan oleh akademisi berfokus pada penguatan kewirausahaan melalui pendekatan multidisipliner. Bentuk intervensi yang diberikan meliputi:
- penerapan teknologi produksi pangan,
- pelatihan keamanan pangan sesuai standar GMP dan HACCP,
- penyusunan SOP dan tata kelola usaha,
- serta pengembangan strategi pemasaran digital.
Intervensi teknologi terbukti memberikan hasil nyata. Pengemasan beras organik meningkat dari 12 ton menjadi 20 ton per bulan setelah penggunaan mesin vacuum double-chamber. Sementara itu, produksi tepung sayur hampir naik dua kali lipat dengan adanya food dehydrator dan mesin penepung berbahan stainless steel.
Dampak Kuantitatif terhadap Efisiensi dan Penjualan
Transformasi produksi kemudian diseimbangkan dengan pembaruan strategi branding dan pemasaran digital. Penyusunan akun marketplace, optimalisasi media sosial, serta pembaruan desain kemasan memperkuat citra produk di mata konsumen.
Dampaknya terlihat pada indikator kinerja:
- efisiensi kerja meningkat sekitar 40 persen, dan
- penjualan naik hingga 10 persen dalam periode pendampingan.
Angka tersebut menggambarkan bahwa inovasi produksi yang dibarengi pendekatan pemasaran modern dapat memperkuat posisi UMKM pangan lokal di pasar ritel dan online.
Peran Mahasiswa sebagai Agen Implementasi
Program ini juga mengikutsertakan mahasiswa dalam skema pembelajaran lapangan. Keterlibatan mereka mencakup proses produksi, dokumentasi kegiatan, hingga pembuatan konten digital sebagai bagian pemenuhan bobot akademik. Selain memberi pengalaman praktis kepada mahasiswa, pola ini memastikan transfer pengetahuan berjalan dua arah antara kampus dan masyarakat.
Rencana Pengembangan Tahun Berikutnya
Capaian tahun pertama dijadikan dasar untuk tahap lanjutan. Fokus ke depan diarahkan pada:
- otomatisasi proses produksi,
- integrasi sistem manajemen mutu secara menyeluruh,
- serta pemasaran digital berbasis data.
Penguatan tersebut ditujukan agar produk pangan Magelang mampu bersaing tidak hanya pada pasar regional dan nasional, tetapi juga pasar internasional.
Peningkatan Kepercayaan Pelaku Usaha
Pelaku UMKM yang menjadi mitra menyatakan bahwa peningkatan kapasitas produksi dan kualitas kemasan membuat mereka lebih percaya diri memperluas distribusi. Dengan produk yang lebih stabil, higienis, dan memiliki nilai jual lebih tinggi, mereka kini siap menembus pasar ritel besar dan platform e-commerce dengan standar kualitas yang konsisten.
Kesimpulan
Sinergi antara akademisi dan UMKM bukan sekadar bentuk pendampingan, melainkan model percepatan penguatan ekonomi lokal. Inovasi teknologi, pengelolaan bisnis berbasis standar mutu, dan pemanfaatan pemasaran digital terbukti mampu menciptakan peningkatan kinerja nyata bagi pelaku usaha pangan Magelang.
Model kerja sama ini menunjukkan bahwa keberlanjutan ekonomi daerah dapat dicapai ketika ilmu pengetahuan diterapkan secara langsung ke dunia usaha dengan orientasi pada hasil, kebutuhan pasar, dan keberlanjutan jangka panjang.
RAT/NNA



