54% UMKM Yakin Prospek Bisnis Membaik pada 2026, Efisiensi Logistik Jadi Kunci

Jumat, 28 November 2025 | 08:00 WIB

54% UMKM Yakin Prospek Bisnis Membaik pada 2026, Efisiensi Logistik Jadi Kunci

LINK UMKM - Hasil survei yang dirilis oleh platform layanan pengiriman on-demand pada Oktober 2025 menunjukkan tingkat optimisme yang cukup kuat di kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Lebih dari 54 persen responden menyatakan keyakinannya bahwa prospek bisnis pada tahun mendatang akan berada pada tren positif. Optimisme tersebut terutama dipengaruhi oleh strategi adaptasi yang telah dilakukan pada tahun berjalan, termasuk upaya memperkuat efisiensi logistik dan pengendalian biaya operasional.

Survei itu juga mendapati bahwa lebih dari 80 persen pelaku UMKM menempatkan layanan pengiriman cepat, aman, dan terjangkau sebagai komponen vital dalam keberlangsungan usaha. Dalam situasi ekonomi yang ditandai kenaikan biaya operasional dan persaingan pasar yang semakin ketat, pemilihan mitra logistik dengan biaya efisien dinilai sebagai langkah penting untuk mempertahankan daya saing.

Penjelasan yang disampaikan oleh manajemen perusahaan penyedia layanan pengiriman tersebut menggambarkan bahwa aspek keamanan paket, keterjangkauan biaya, serta transparansi tarif tanpa tambahan tersembunyi menjadi tiga indikator utama yang diperhatikan UMKM dalam memilih layanan. Temuan ini menunjukkan bahwa pelaku usaha semakin menyadari pentingnya rantai pasok yang efisien untuk menjaga stabilitas bisnis.

Survei juga mengungkapkan pola operasional UMKM dalam aktivitas logistik harian. Mayoritas responden memanfaatkan armada roda dua, sedan, dan kendaraan bak terbuka untuk mendukung distribusi barang seperti makanan siap saji, produk ritel, dan kebutuhan rumah tangga. Selain itu, sejumlah fitur tambahan yang disediakan layanan logistik—termasuk tarif yang mencakup biaya tol, penggunaan tas pengiriman khusus, serta dukungan tenaga tambahan—menjadi aspek yang kerap dimanfaatkan untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi pengiriman.

Asuransi pengiriman juga semakin banyak digunakan sebagai bagian dari mitigasi risiko, terutama bagi pelaku usaha dengan volume pengiriman tinggi atau barang bernilai. Dalam beberapa kasus, perlindungan tambahan ini dinilai mampu mengurangi beban biaya tak terduga dan memperkuat kepercayaan pelanggan.

Namun, data survei turut menyoroti tantangan yang masih dihadapi UMKM. Rendahnya daya beli konsumen, tingginya biaya logistik, dan meningkatnya biaya sewa disebut sebagai tiga hambatan terbesar dalam menjaga stabilitas usaha. Kondisi tersebut menuntut pelaku UMKM untuk terus melakukan penyesuaian strategi bisnis, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi logistik yang lebih adaptif, fleksibel, dan hemat biaya.

Survei juga mencatat tingginya intensitas penggunaan layanan pengiriman on-demand di kalangan pelaku usaha. Lebih dari separuh responden disebut menggunakan layanan tersebut lebih dari lima kali dalam satu minggu, menggambarkan tingginya ketergantungan UMKM pada layanan logistik cepat dalam menjaga alur distribusi barang.

Dengan tingkat optimisme yang cukup kuat serta peningkatan kesadaran akan pentingnya efisiensi rantai pasok, pelaku UMKM diperkirakan akan terus memperkuat kolaborasi dengan mitra layanan pengiriman dan memaksimalkan teknologi yang tersedia. Kombinasi strategi adaptif tersebut dinilai menjadi faktor penentu daya tahan dan pertumbuhan UMKM dalam menghadapi dinamika pasar pada 2026.

RAT/NNA

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x