Kopling 2025 Dianggap Perkuat Ekonomi Kreatif Lewat Kolaborasi Musisi dan Pelaku UMKM
Rabu, 26 November 2025 | 08:00 WIB

LINK UMKM - Gelaran musik tahunan yang mengangkat kreativitas lokal kembali menjadi sorotan setelah disebut mampu mempertemukan pelaku usaha kecil dan para musisi dalam satu ekosistem yang saling menguatkan. Dalam penyelenggaraannya di Jakarta awal November 2025, ajang ini dipandang sejumlah pihak sebagai ruang kolaborasi baru yang memberi manfaat ekonomi nyata, baik bagi pengusaha kecil maupun pekerja kreatif.
Dalam pembukaan acara, pihak penyelenggara menyampaikan bahwa kolaborasi antara pelaku UMKM dan musisi dinilai sebagai salah satu kekuatan ekonomi kreatif yang perlu terus diperluas. Pernyataan tersebut menekankan bahwa musik bukan hanya hiburan, melainkan sektor ekonomi yang menggerakkan berbagai rantai usaha mulai dari produksi karya, penjualan merchandise, hingga penyediaan jasa pendukung teknis. Ajang musik yang berlangsung selama dua hari itu dikatakan menghadirkan ratusan pelaku usaha dan puluhan penampil, sehingga memberi peluang besar bagi perputaran ekonomi lokal.
Penanggung jawab festival juga menjelaskan bahwa konsep kegiatan dirancang untuk menghadirkan ruang bersama yang inklusif, dimana pengusaha kecil bisa bertemu langsung dengan pelaku industri kreatif. Melalui pendekatan ini, acara tersebut diklaim mampu menciptakan jejaring baru, memperluas pasar, serta membuka peluang kolaborasi yang sebelumnya sulit terbentuk. Pengelola acara menyebut bahwa keberadaan ratusan tenant usaha dan berbagai penampilan musik menjadi bukti bahwa ekosistem kreatif dapat tumbuh bersama jika diberi tempat yang tepat.
Selain menghadirkan panggung utama, kegiatan ini juga menyediakan sesi diskusi bagi para kreator yang ingin berbagi pengalaman mengenai perkembangan industri kreatif nasional. Beberapa narasumber disebut membahas perubahan pola konsumsi masyarakat, peluang monetisasi karya, serta strategi UMKM agar lebih adaptif terhadap kebutuhan pasar muda. Forum tersebut dipandang sebagai sarana edukasi yang memungkinkan pelaku usaha belajar langsung dari pengalaman para figur kreatif.
Dari sisi dampak ekonomi, penyelenggara memaparkan bahwa festival seperti ini memberi multiplier effect yang luas. Aktivitas produksi panggung, kebutuhan penyewaan peralatan, layanan transportasi lokal, hingga permintaan produk kreatif disebut meningkat selama kegiatan berlangsung. Pelaku UMKM yang terlibat juga menyatakan bahwa acara semacam ini membantu meningkatkan penjualan sekaligus memperkuat identitas produk lokal yang dekat dengan budaya masyarakat.
Ajang ini juga dikaitkan dengan upaya memperkuat kebanggaan terhadap produk dalam negeri. Penyelenggara menyebut bahwa musik populer yang menjadi bagian dari budaya sehari-hari mampu menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan karya UMKM ke audiens yang lebih besar, terutama generasi muda. Melalui pendekatan berbasis budaya tersebut, UMKM diyakini bisa lebih mudah membangun koneksi emosional dengan konsumen.
Pihak penyelenggara menambahkan bahwa edisi pertama Kopling 2025 menjadi tahap pembelajaran menuju gelaran yang lebih matang di tahun-tahun selanjutnya. Evaluasi disebut akan terus dilakukan agar kolaborasi antar pelaku usaha dan musisi dapat semakin luas dan merata di berbagai daerah. Agenda lanjutan festival ini juga sudah direncanakan berlangsung di wilayah lain dengan format serupa, yang diharapkan menghadirkan lebih banyak penampil dan pelaku usaha lokal.
Kolaborasi kreatif antara musik dan UMKM yang terbangun melalui festival ini menggambarkan bagaimana kekuatan budaya dan ekonomi dapat saling menopang. Dengan pendekatan yang inklusif dan berbasis potensi lokal, kegiatan seperti ini dinilai mampu menjadi salah satu model pengembangan ekonomi kreatif yang relevan dan berkelanjutan bagi masyarakat.
RAT/NNA



