Lonjakan Modest Fashion Nasional dan Tantangan Impor Murah: UMKM Didorong Jaga Kualitas untuk Rebut Pasar Global

Sabtu, 22 November 2025 | 13:00 WIB

Lonjakan Modest Fashion Nasional dan Tantangan Impor Murah: UMKM Didorong Jaga Kualitas untuk Rebut Pasar Global

LINK UMKM - Industri modest fashion Indonesia memasuki fase pertumbuhan baru yang ditandai oleh penguatan posisi di pasar internasional. Berdasarkan laporan ekonomi global yang digunakan pemerintah sebagai rujukan, Indonesia tercatat melonjak dari peringkat ketiga pada 2021 menjadi peringkat pertama dunia pada 2025 dalam sektor modest fashion. Perubahan peringkat dalam empat tahun ini dianggap sebagai indikator transformasi struktural yang ditopang oleh kapasitas produksi UMKM yang semakin kuat.

Data perdagangan menyebutkan bahwa periode Januari–Oktober 2025 mencatat 542 kegiatan pertemuan bisnis yang melibatkan lebih dari seribu pelaku UMKM, dengan modest fashion menjadi salah satu kategori yang paling diminati pembeli dari Inggris, Afrika Selatan, Malaysia, Meksiko, dan Singapura. Pemerintah menilai peningkatan permintaan internasional tersebut menunjukkan bahwa produk lokal memiliki daya saing yang cukup signifikan, baik pada aspek desain maupun kualitas material.

Namun, kenaikan kinerja ekspor ini terjadi bersamaan dengan tantangan serius di pasar domestik. Pemerintah menggarisbawahi masuknya produk pakaian impor dengan harga sangat rendah, terutama dari China, yang dijual di kisaran Rp 1.000–Rp 3.000 per potong. Situasi ini dianggap dapat menggerus struktur biaya produksi pelaku UMKM karena harga tersebut berada jauh di bawah standar biaya produksi nasional. Selain itu, pemerintah juga mencatat bahwa volume pakaian bekas impor melonjak drastis: dari 7 ton pada 2021, naik menjadi 12 ton pada 2022, 3.600 ton pada 2024, dan sudah mencapai 1.800 ton hingga Agustus 2025.

Pemerintah kemudian melakukan langkah pengetatan, termasuk memperkuat pengawasan terhadap barang yang dilarang beredar di platform digital. Koordinasi dilakukan dengan pihak-pihak yang menaungi ekosistem perdagangan elektronik untuk memastikan penjual tidak lagi memasarkan barang impor ilegal. Sejumlah platform telah menurunkan ratusan ribu produk yang terindikasi melanggar ketentuan, serta membuka kanal komunikasi khusus agar laporan terkait impor ilegal dapat ditindaklanjuti lebih cepat.

Di sisi hilir, pemerintah menyiapkan strategi substitusi agar pedagang yang sebelumnya menggantungkan bisnis pada barang impor berharga rendah dapat beralih ke produk lokal. Pendekatan ini disebut sebagai solusi yang lebih berimbang karena tidak hanya menutup akses barang ilegal, tetapi juga membuka peluang pasar bagi produsen lokal. Pemerintah telah mengumpulkan sejumlah pelaku industri fesyen dalam negeri untuk memperkuat kapasitas produksi agar permintaan pasar dapat terpenuhi tanpa bergantung pada produk luar negeri.

Meski posisi Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia menjadi pencapaian strategis, pemerintah menilai keberlanjutan prestasi tersebut sangat bergantung pada kualitas produk UMKM. Penguatan ekosistem produksi, pembiayaan, pelatihan, serta promosi lintas negara menjadi faktor yang terus ditekankan agar produk nasional tidak hanya diminati secara domestik, tetapi juga mampu mempertahankan posisinya di pasar internasional yang semakin kompetitif.

RA/NN

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x