Pelaku UMKM Bandung Soroti Tekanan Ekonomi dan Kenaikan Biaya Sewa di Pusat Kreatif Kota

Sabtu, 22 November 2025 | 08:00 WIB

Pelaku UMKM Bandung Soroti Tekanan Ekonomi dan Kenaikan Biaya Sewa di Pusat Kreatif Kota

LINK UMKM - Situasi ekonomi yang melemah sepanjang setahun terakhir mulai terasa signifikan bagi para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di salah satu pusat kreatif di Kota Bandung. Para pengelola dan tenant mengungkapkan bahwa penurunan daya beli masyarakat memengaruhi trafik pengunjung serta mengurangi tingkat keterisian toko. Berdasarkan penuturan pengelola kawasan tersebut, kondisi pasar dianggap menurun cukup terasa, dengan tekanan yang terjadi secara konsisten sejak tahun lalu.

Dalam diskusi yang dilaksanakan bersama pihak pemerintah pusat, para pelaku UMKM menggambarkan bahwa tantangan paling memberatkan saat ini berasal dari beban biaya sewa. Mereka menyampaikan bahwa biaya operasional di kawasan kreatif tersebut terus meningkat, sementara pendapatan tidak bergerak naik secara seimbang. Kombinasi ini menciptakan tekanan pada arus kas, membuat sebagian tenant menghadapi risiko tidak dapat memperpanjang masa sewa.

Data pengelola menunjukkan bahwa kawasan kreatif yang kini menampung sekitar 140 unit usaha awalnya hanya berisi tujuh toko pada tahun pertama berdiri. Pertumbuhan pesat ini menandakan tingginya potensi aktivitas ekonomi kreatif di Bandung. Namun pertumbuhan tersebut terhambat oleh melemahnya konsumsi domestik dan pola belanja masyarakat yang lebih berhati-hati dalam kondisi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya.

Pihak pemerintah pusat yang berkunjung dalam agenda peninjauan lapangan menyampaikan bahwa upaya pemetaan masalah dilakukan dengan mendengarkan langsung aspirasi tenant. Temuan yang diperoleh saat kunjungan menunjukkan bahwa skema termin pembayaran sewa menjadi salah satu faktor yang paling membebani pelaku usaha kecil, terutama yang mengandalkan omzet harian. Pemerintah melihat hal ini sebagai isu krusial karena dapat mengganggu keberlangsungan usaha dan mempercepat tingkat kekosongan ruang usaha di kawasan itu.

Pemerintah pusat kemudian mengeluarkan arahan internal untuk mencari solusi yang melibatkan pemerintah daerah, pengelola kawasan, serta perwakilan pelaku usaha. Pendekatan ini dilakukan agar kebijakan yang dirumuskan dapat menyentuh akar masalah, terutama yang terkait kemampuan tenant dalam bertahan di tengah situasi ekonomi menurun.

Pemerintah menilai bahwa fenomena penurunan bisnis yang pernah terjadi di kawasan perbelanjaan lain di ibu kota menjadi contoh nyata risiko yang perlu diantisipasi. Kekosongan ruang usaha akibat biaya sewa tinggi dan penurunan jumlah pengunjung pernah berdampak pada penurunan aktivitas ekonomi secara menyeluruh di kawasan itu. Pemerintah berharap kondisi serupa tidak terulang di Bandung.

Dengan adanya pemetaan masalah berbasis data lapangan, pemerintah menargetkan munculnya formulasi kebijakan yang mampu menjaga dinamika UMKM tetap hidup. Langkah ini menjadi penting agar pusat-pusat kreatif tidak hanya berfungsi sebagai ruang usaha, tetapi tetap menjadi bagian dari ekosistem ekonomi yang produktif dan berkelanjutan.

RA/NN

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x