Persaingan E-Commerce Indonesia: Adaptasi Cepat dan Pemanfaatan Data Jadi Kunci Bertahan

Senin, 17 November 2025 | 13:00 WIB

Persaingan E-Commerce Indonesia: Adaptasi Cepat dan Pemanfaatan Data Jadi Kunci Bertahan

LINK UMKM - Pertumbuhan e-commerce di Indonesia terus melaju pesat seiring digitalisasi yang masif. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai transaksi e-commerce nasional meningkat setiap tahun, selaras dengan jumlah pelaku usaha daring yang kian bertambah serta pergeseran perilaku belanja masyarakat. Laporan ECDB (2024) memprediksi pendapatan pasar e-commerce Indonesia akan menembus US$100 miliar pada 2025, menjadikannya salah satu pasar digital terbesar di Asia Tenggara.

Namun, besarnya peluang bisnis ini diimbangi oleh kompetisi yang semakin ketat antarpenjual. Para pelaku usaha dituntut cermat membaca arah pasar agar produk yang ditawarkan tetap relevan dan diminati konsumen. Dalam kondisi tersebut, kemampuan untuk cepat beradaptasi terhadap tren pasar menjadi kunci bertahan. Tren yang berubah dalam waktu singkat menuntut pelaku usaha memiliki strategi fleksibel dan responsif.

Selain kepekaan terhadap tren, pemanfaatan data menjadi faktor utama dalam menentukan strategi bisnis. Data memungkinkan pelaku usaha menilai potensi produk sebelum diluncurkan, memprediksi permintaan, serta memahami perilaku kompetitor utama. Keputusan bisnis yang akurat, menurut Fahmi Baihaqi, CEO Shoptik, platform riset produk berbasis data, hanya dapat diambil berdasarkan informasi yang komprehensif dan real-time.

Sayangnya, masih banyak UMKM yang mengandalkan intuisi atau pengalaman pribadi tanpa dukungan analisis data. Padahal, penggunaan data real-time dapat menjadi pembeda signifikan antara keuntungan dan kerugian. Di sinilah peran platform riset produk seperti Shoptik menjadi penting bagi ekosistem e-commerce Indonesia.

Shoptik hadir sebagai penghubung antara penjual, produk fisik, dan produsen, membantu pelaku usaha memahami pasar secara lebih mendalam. Platform ini tidak hanya dimanfaatkan oleh penjual individu, tetapi juga oleh perusahaan lintas sektor untuk menganalisis persebaran kategori produk, tren pasar, dan strategi persaingan. Analisis berbasis data memungkinkan perusahaan mengidentifikasi produk yang sedang naik daun, memahami struktur pasar, serta menentukan langkah strategis berikutnya.

Hingga saat ini, lebih dari 3.000 penjual dan affiliate marketer telah menggunakan Shoptik untuk menavigasi pasar dengan lebih terarah. Pemanfaatan data memungkinkan mereka tidak hanya menyesuaikan produk dengan tren, tetapi juga merencanakan inovasi produk, strategi pemasaran, serta pengelolaan stok secara lebih efisien. Dengan demikian, adaptasi cepat dan pemanfaatan data menjadi fondasi penting bagi pelaku e-commerce Indonesia agar mampu bersaing, bertahan, dan terus berkembang di tengah persaingan digital yang semakin ketat.

RA/NN

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x