Business Matching UMKM 2025 Capai US$130,17 Juta, Dorong Ekspor Produk Lokal
Senin, 17 November 2025 | 08:00 WIB

LINK UMKM - Program business matching bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia terus menunjukkan capaian positif. Hingga Oktober 2025, transaksi kumulatif dari kegiatan ini telah mencapai US$130,17 juta atau setara Rp2,17 triliun. Angka tersebut terdiri atas purchase order (PO) senilai US$56,99 juta dan potensi transaksi mencapai US$73,18 juta, menandakan antusiasme pasar global terhadap produk UMKM lokal.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor) yang digagas oleh Kementerian Perdagangan sejak Januari 2025. Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan bahwa nilai transaksi ini mencerminkan kemampuan produk UMKM Indonesia merambah pasar ekspor sekaligus konsistensi minat pembeli mancanegara.
Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, sebanyak 542 kegiatan business matching telah dilaksanakan, meliputi 348 kurasi produk UMKM melalui pitching oleh perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri, serta 194 pertemuan langsung dengan pembeli mancanegara. Khusus pada Oktober 2025, tercatat transaksi senilai US$21,35 juta, dengan PO sebesar US$1,03 juta dan potensi transaksi US$20,32 juta. Dalam periode ini, 34 UMKM mengikuti business matching daring, sementara 26 UMKM hadir secara tatap muka dalam pameran Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, pada 15–19 Oktober 2025.
Kegiatan TEI 2025 memberikan kontribusi signifikan bagi tercapainya transaksi ini. Para pembeli mancanegara bertemu dengan UMKM dalam sesi business matching tatap muka maupun daring, memfasilitasi interaksi langsung antara produsen lokal dan pembeli global. Selama sesi Oktober 2025, business matching mempertemukan 34 pembeli dari 21 negara dengan UMKM Indonesia, membuka peluang ekspansi bagi produk-produk unggulan nasional.
Sektor yang paling diminati mencakup fesyen, kerajinan, furnitur, kopi, lada, jahe, hingga produk boga bahari beku. Hal ini menunjukkan keberagaman produk UMKM Indonesia yang mampu bersaing di pasar internasional, sekaligus mendorong inovasi dan profesionalisme para pelaku usaha.
Program UMKM BISA Ekspor menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, UMKM, dan perwakilan perdagangan luar negeri. Melalui kurasi produk, pendampingan bisnis, serta fasilitasi akses pasar global, para pelaku UMKM mendapat kesempatan untuk meningkatkan kapasitas, memperluas jaringan, dan mengoptimalkan peluang ekspor.
Keberhasilan business matching hingga Oktober 2025 menjadi bukti nyata peran strategis UMKM dalam memperkuat perekonomian nasional sekaligus menunjukkan kesiapan Indonesia menghadapi pasar global. Dengan dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan pihak terkait, UMKM diharapkan dapat terus tumbuh, memperluas penetrasi pasar ekspor, dan meningkatkan kontribusi mereka terhadap devisa negara.
RA/NN



