Program Pasar Seribu Satu Malam: Upaya Baru Memberdayakan UMKM Perempuan di Seluruh Indonesia
Kamis, 6 November 2025 | 08:00 WIB

LINK UMKM - Upaya memperkuat peran perempuan dalam perekonomian nasional terus mendapat perhatian melalui lahirnya program yang dirancang untuk membuka ribuan pusat usaha mikro, kecil, dan menengah di berbagai daerah. Program ini dikenal dengan nama “Pasar Seribu Satu Malam”, sebuah inisiatif yang bertujuan membangun ekosistem pemberdayaan masyarakat melalui penyediaan ruang usaha, akses pembiayaan, serta penguatan kapasitas pelaku UMKM, terutama perempuan.
Program tersebut dirancang untuk menjawab tantangan klasik yang dihadapi pelaku usaha kecil, seperti keterbatasan lokasi penjualan, sulitnya akses modal, dan rendahnya kapasitas manajerial. Melalui pengembangan pusat-pusat bisnis di berbagai kota, pelaku usaha diharapkan mendapatkan fasilitas usaha dengan biaya sewa terjangkau serta lokasi strategis yang mudah dijangkau konsumen. Konsep ini diproyeksikan menjadi model inklusif untuk menumbuhkan UMKM yang berdaya saing tinggi.
Menurut data terkini, sekitar 60 persen pelaku UMKM di Indonesia merupakan perempuan. Mereka berperan penting dalam menciptakan nilai tambah ekonomi keluarga dan masyarakat, sekaligus menjaga ketahanan ekonomi nasional. Meski demikian, sebagian besar pelaku usaha perempuan masih menghadapi keterbatasan dalam memasarkan produk, mendapatkan modal, maupun mengembangkan kapasitas produksi. Melalui program ini, perempuan diberikan prioritas agar dapat mengakses ruang usaha, fasilitas pembinaan, dan jaringan pemasaran secara lebih luas.
Konsep “Pasar Seribu Satu Malam” tidak hanya menitikberatkan pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pendekatan pemberdayaan yang menyeluruh. Rencana pengembangan mencakup beberapa komponen penting, seperti pelatihan kewirausahaan, pendampingan usaha, serta peningkatan kemampuan digital marketing. Dengan begitu, pelaku UMKM tidak hanya mendapatkan tempat berjualan, tetapi juga dibekali kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan bisnis secara berkelanjutan.
Program ini saat ini masih berada dalam tahap perencanaan lintas sektor, dengan sejumlah kota dipersiapkan sebagai lokasi percontohan. Langkah ini diharapkan menjadi landasan untuk replikasi di berbagai daerah lain di Indonesia. Selain memanfaatkan sumber daya yang sudah ada, sejumlah aset publik yang belum produktif direncanakan akan digunakan sebagai lokasi pengembangan pusat UMKM baru. Pendekatan tersebut diyakini dapat mengoptimalkan pemanfaatan aset negara agar memiliki dampak langsung terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dari perspektif ekonomi makro, kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto nasional pada 2025 tercatat sekitar 61 persen. Angka ini menunjukkan peran strategis sektor usaha kecil sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui inisiatif seperti “Pasar Seribu Satu Malam”, pemerintah berharap dapat mempercepat proses naik kelas UMKM, memperkuat rantai pasok lokal, serta mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja di tingkat daerah.
Pemberdayaan ekonomi perempuan menjadi salah satu fokus utama dari program ini. Akses terhadap ruang usaha, pendanaan, dan pendampingan bisnis diharapkan dapat mengurangi kesenjangan ekonomi sekaligus memperluas partisipasi perempuan dalam kegiatan produktif. Dengan dukungan fasilitas yang terjangkau dan berorientasi pada kebutuhan pelaku usaha, inisiatif ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan UMKM yang lebih merata dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Program “Pasar Seribu Satu Malam” mencerminkan semangat kolaborasi untuk memperkuat ekonomi rakyat berbasis perempuan. Melalui ekosistem yang terintegrasi antara pelatihan, permodalan, dan pemasaran, pelaku UMKM diharapkan tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh menjadi penggerak utama ekonomi nasional di masa depan.
RA/NN



