Dukungan Pemberantasan Barang Ilegal Dinilai Penting bagi UMKM
Rabu, 29 Oktober 2025 | 08:00 WIB

LINK UMKM - Seorang pengamat ekonomi menilai bahwa upaya pemberantasan barang ilegal yang masuk ke pasar domestik menjadi sangat penting bagi pelaku UMKM. Ia menyampaikan bahwa praktik impor ilegal, yang kerap dibekingi oleh oknum tertentu, menyebabkan kerugian signifikan bagi pengusaha mikro dan kecil karena mempersempit ruang persaingan yang sehat. Menurut pengamat tersebut, pengawasan dan tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat menjadi langkah strategis untuk menciptakan pasar yang adil.
Ia menjelaskan bahwa langkah pengawasan ini memerlukan keberanian, ketegasan hukum, serta strategi yang terukur. Pemantauan rutin terhadap alur distribusi barang impor menjadi kunci agar celah yang memungkinkan masuknya barang ilegal dapat ditutup secara efektif. Pengamat tersebut juga menekankan bahwa upaya ini tidak hanya sekadar memblokir barang ilegal, tetapi juga membangun kepercayaan pasar terhadap produk lokal, sehingga pelaku UMKM merasa terlindungi dan dapat beroperasi dengan tenang.
Selain masalah barang ilegal, pengamat ini menyoroti perilaku konsumen yang masih gemar membeli produk tiruan atau barang KW. Ia menyampaikan bahwa budaya konsumsi barang palsu memperparah kondisi pasar bagi produk UMKM lokal, karena konsumen lebih sering memilih harga murah ketimbang kualitas dan legalitas produk. Fenomena ini menyebabkan tekanan tambahan bagi UMKM yang telah berinvestasi dalam kualitas, inovasi, dan kemasan yang aman, sehingga mereka membutuhkan perlindungan yang lebih kuat dari regulasi dan pengawasan pasar.
Menurut pengamat, solusi untuk kondisi tersebut harus bersifat holistik, melibatkan sinergi antar berbagai pihak. Ia menjelaskan bahwa perlindungan bagi UMKM lokal perlu dilakukan melalui pengawasan distribusi, edukasi konsumen, serta pembentukan kebijakan yang mendorong perdagangan produk legal dan berkualitas. Dengan adanya langkah-langkah ini, pelaku UMKM dapat memperoleh akses pasar yang lebih luas, memperkuat kapasitas produksi, serta menjaga reputasi merek mereka di mata konsumen.
Ia menambahkan bahwa upaya pemberantasan barang ilegal sebaiknya dilengkapi dengan program pembinaan UMKM. Program tersebut bisa mencakup pendampingan legalitas produk, peningkatan kualitas kemasan, strategi pemasaran, hingga pelatihan inovasi produk. Dengan kombinasi antara pengawasan pasar dan pemberdayaan UMKM, diharapkan industri mikro dan kecil dapat tumbuh lebih kompetitif dan berkelanjutan.
Pengamat tersebut menekankan pentingnya membangun ekosistem pasar yang sehat, di mana pelaku UMKM memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing secara adil. Ia menilai bahwa perlindungan terhadap produk lokal bukan sekadar upaya melawan barang ilegal, tetapi juga merupakan strategi jangka panjang untuk memperkuat ekonomi domestik, meningkatkan pendapatan pelaku usaha, dan menumbuhkan lapangan kerja baru di tingkat lokal.
Dengan demikian, ia menyimpulkan bahwa sinergi antara pengawasan pasar, edukasi konsumen, dan pemberdayaan UMKM menjadi kunci agar sektor usaha mikro dan kecil tetap berkembang. Upaya ini akan memungkinkan UMKM mempertahankan kualitas, memperluas pasar, dan membangun daya saing yang kuat, sehingga produk lokal dapat diterima secara luas oleh masyarakat tanpa terganggu oleh praktik barang ilegal.
RA/NN



