Kemendag dan KAI Kolaborasi Buka Akses UMKM ke Jaringan Bisnis Kereta Api

Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:00 WIB

Kemendag dan KAI Kolaborasi Buka Akses UMKM ke Jaringan Bisnis Kereta Api

LINK UMKM - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus memperluas strategi pemasaran produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan menggandeng PT Kereta Api Indonesia (KAI) beserta anak usahanya, PT Reska Multi Usaha (KAI Services). Melalui program business matching, kolaborasi ini bertujuan memberikan akses pasar baru bagi produk pangan kemasan lokal untuk masuk ke jaringan bisnis kereta api nasional.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal S. Shofwan menyampaikan, kerja sama ini merupakan langkah konkret dalam memperkuat rantai distribusi dan memperluas pasar bagi UMKM. “Fokus perluasan diarahkan ke pasar terikat (captive market) KAI Services yang mencapai sekitar 16 juta penumpang antarkota per bulan. Ini peluang besar bagi UMKM untuk menjangkau konsumen secara langsung,” ujar Iqbal dalam keterangan tertulis, Senin (6/10).

Dalam kegiatan business matching yang digelar di Jakarta, Kemendag menghadirkan 25 pelaku UMKM pangan yang telah melalui proses kurasi. Produk yang ditawarkan beragam, mulai dari makanan ringan, minuman siap saji, hingga bumbu masakan khas daerah. Iqbal berharap, hasil kerja sama ini dapat segera mewujudkan kehadiran produk UMKM di seluruh gerbong, kafe, dan gerai oleh-oleh milik KAI Services.

KAI Services sendiri memiliki ekosistem bisnis yang luas, meliputi Loko Cafe, Loco Cafe Go, Gerbong Oleh-Oleh, dan on-train restaurant di berbagai wilayah operasional KAI. Melalui kolaborasi ini, UMKM berpeluang menjadi pemasok tetap jaringan KAI, yang bukan hanya menjangkau pasar domestik antarkota, tetapi juga memperkuat branding produk lokal di sektor transportasi publik.

Iqbal menambahkan, potensi ekonomi sektor makanan dalam negeri juga menjadi faktor pendukung utama. Berdasarkan proyeksi industri, pendapatan sektor makanan di pasar domestik diperkirakan tumbuh 6,88% sepanjang 2025–2030, dengan nilai pasar mencapai US$353,7 juta pada 2025. “Kolaborasi ini bukan hanya soal promosi, tapi juga strategi memperluas rantai distribusi agar produk UMKM mampu bersaing di pasar nasional yang bernilai besar,” jelasnya.

Sementara itu, Plt Direktur Utama KAI Services, Ririn Widi Astutik, menyebut kerja sama ini sebagai bentuk komitmen BUMN dalam menghadirkan keberagaman produk UMKM Indonesia ke ruang publik transportasi. “Kemitraan ini memungkinkan UMKM memperoleh akses pasar yang lebih luas, baik melalui penjualan di atas kereta, kafe, maupun kanal digital (e-commerce). Selain memperkuat kualitas produk lokal, sinergi ini juga meningkatkan pengalaman pelanggan KAI,” ujar Ririn.

Salah satu peserta kegiatan, Ratna Amalia, pemilik Amalia Snack n Cooking, mengaku optimistis terhadap hasil kolaborasi ini. “Sebagai UMKM baru, kesempatan untuk masuk ke jaringan KAI memberi peluang besar bagi kami untuk berkembang dan dikenal lebih luas,” ujarnya.

Ke depan, kegiatan business matching Kemendag-KAI akan dilanjutkan di berbagai wilayah, termasuk Jawa Tengah, guna memperluas jangkauan dan keterlibatan pelaku UMKM di daerah.

Kolaborasi ini mencerminkan langkah strategis pemerintah dalam memperkuat ekosistem pemasaran produk lokal berbasis kemitraan BUMN-UMKM, yang tidak hanya meningkatkan omzet pelaku usaha, tetapi juga memperkuat posisi produk Indonesia di pasar domestik dan global.

RA/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x