Manfaatkan KUR BRI, Pedagang Nanas Asal Lampung Sukses Naik Kelas dan Ciptakan Lapangan Kerja
Minggu, 19 Oktober 2025 | 08:00 WIB

LINK UMKM - Ketekunan dan konsistensi menjaga kualitas menjadi kunci utama keberhasilan pelaku UMKM dalam bertahan di tengah persaingan pasar. Kisah Nadi Sugiharto, pedagang nanas asal Bandar Lampung, menjadi contoh nyata bagaimana akses pembiayaan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI mampu mengubah skala bisnis kecil menjadi usaha produktif yang berdaya saing tinggi.
Berawal dari lapak sederhana di Pasar Tradisional SMEP sejak 1993, Nadi memulai usaha “Nanas Nadi” dengan menjual buah segar kepada pelanggan sekitar. Seiring berjalannya waktu, ia terus berinovasi agar produk memiliki nilai tambah lebih tinggi. Dari sekadar menjual buah segar, Nadi mulai mengolah nanas menjadi berbagai produk turunan seperti petisan, selai, dan bahan olahan makanan, yang memiliki daya simpan lebih lama.
“Awalnya saya hanya jual nanas segar, tapi lama-lama saya sadar, kalau ingin berkembang, harus ada inovasi produk dan pasar. Sekarang, saya juga pasok ke restoran, hotel, dan toko roti,” ujarnya.
KUR Jadi Titik Balik Transformasi
Tahun 2020 menjadi momentum penting ketika Nadi memanfaatkan KUR BRI senilai Rp50 juta, yang kemudian meningkat menjadi Rp65 juta di tahap berikutnya. Dengan tambahan modal ini, ia mampu memperbesar kapasitas produksi, membeli peralatan pengolahan baru, serta memperluas jangkauan pasar.
“Proses pengajuan KUR mudah, dan hasilnya sangat membantu. Produksi meningkat, pelanggan bertambah, omzet juga naik. Harapan saya, usaha ini bisa terus maju dan bermanfaat bagi banyak orang,” ungkap Nadi.
Dampak ekonomi dari usahanya kini meluas. Jika dulu ia mengelola sendiri, kini Nadi mempekerjakan beberapa karyawan tetap. Saat periode Ramadan atau ketika permintaan naik, jumlah pekerja bahkan bisa bertambah hingga 15 orang. “Usaha ini bukan hanya untuk keluarga saya, tapi juga membuka peluang kerja bagi warga sekitar,” tambahnya.
Transformasi Digital UMKM
Selain memanfaatkan KUR, Nadi juga aktif mengadopsi layanan digital BRI untuk mengelola transaksi keuangan. Melalui aplikasi BRImo, ia bisa memantau saldo, melakukan transfer, hingga membayar kebutuhan usaha secara efisien. Ia juga mengandalkan QRIS sebagai metode pembayaran utama agar pelanggan bisa bertransaksi cepat, aman, dan tanpa uang tunai.
Digitalisasi ini menjadi faktor penting dalam menjaga kelancaran operasional sekaligus memperkuat kepercayaan pelanggan. Dengan sistem pembayaran dan pencatatan keuangan yang tertata, Nadi dapat mengelola arus kas dengan lebih transparan dan akurat.
KUR Dorong UMKM Tumbuh Produktif
Data BRI menunjukkan, hingga Agustus 2025, penyaluran KUR mencapai Rp114,28 triliun kepada 2,5 juta debitur UMKM. Jumlah tersebut setara 65,31% dari total alokasi KUR BRI tahun 2025 senilai Rp175 triliun.
Direktur Micro BRI, Akhmad Purwakajaya, menjelaskan bahwa KUR tidak hanya berfungsi sebagai bantuan modal, tetapi juga instrumen strategis untuk memperluas pembiayaan produktif yang berdampak langsung terhadap ekonomi masyarakat.
“Penyaluran KUR yang tepat sasaran akan mendorong produktivitas, mendukung keberlanjutan usaha, dan membuka lebih banyak lapangan kerja. BRI berkomitmen menjadikan UMKM sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Kisah sukses Nadi Sugiharto menjadi bukti bahwa dukungan permodalan dan literasi digital mampu mengangkat pelaku usaha tradisional naik kelas. Dengan kombinasi antara inovasi produk, akses pembiayaan, dan adaptasi teknologi, UMKM lokal terbukti dapat tumbuh tangguh serta memberikan dampak sosial nyata bagi komunitas sekitarnya.
RA/NS



