LINK UMKM - Yayasan Indonesia Setara (YIS) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Cirebon dan Sahabat Sandiuno Nusantara menyelenggarakan pelatihan baking yang menargetkan ibu rumah tangga sebagai peserta. Program ini dirancang untuk membuka peluang usaha sekaligus menciptakan lapangan kerja baru bagi perempuan di Kota Cirebon.

Berbeda dari pelatihan kuliner pada umumnya, program ini menitikberatkan pada pembuatan kue-kue yang sedang tren di pasaran, termasuk Cranberry Cheese Cake, sehingga diharapkan mampu menarik minat konsumen yang sedang mengikuti tren kuliner. Puluhan ibu rumah tangga mengikuti pelatihan yang digelar pada Selasa (30/9) di Bandar Jakarta Cirebon, Jalan DR Cipto Mangunkusumo, Kecamatan Kesambi.

Pendiri YIS, Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memberdayakan perempuan, khususnya ibu rumah tangga, agar mandiri secara ekonomi dan menepis pandangan bahwa peran perempuan hanya terbatas di rumah. Ia menjelaskan, pelatihan ini diharapkan dapat menambah penghasilan peserta sekaligus membuka peluang lapangan kerja bagi orang lain.

Selain itu, keterlibatan Pemerintah Kota Cirebon dianggap menjadi salah satu faktor penting yang memperluas akses pasar bagi produk peserta. Dukungan pemerintah melalui fasilitas seperti Mall UMKM Kota Cirebon diharapkan mendorong usaha ibu-ibu peserta agar lebih dikenal dan diterima masyarakat luas. Menurut Sandiaga, akses tersebut dapat menjadi dorongan agar usaha peserta berkembang lebih cepat dan berkelanjutan.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kota Cirebon, Iing Daliman, menekankan bahwa pelatihan semacam ini tidak hanya menambah keterampilan teknis baking, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan menumbuhkan pola pikir kewirausahaan pada peserta. Ia menilai, pembekalan yang diberikan dalam pelatihan menjadi fondasi penting agar ibu rumah tangga dapat mengelola usaha mandiri secara profesional.

Pemerintah Kota Cirebon, menurut Iing Daliman, berkomitmen mendukung perkembangan UMKM, khususnya bagi ibu-ibu, melalui berbagai program pendampingan. Salah satunya adalah kerja sama dengan YIS yang menjadikan pelatihan ini sebagai sarana pengembangan kapasitas peserta. Ia menekankan, dukungan berkelanjutan seperti fasilitas Mall UMKM akan menjadi media bagi para pelaku usaha untuk memasarkan produk mereka dan membangun jaringan bisnis yang lebih luas.

Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan UMKM berbasis pemberdayaan perempuan, di mana keterampilan praktis dipadukan dengan strategi pemasaran yang efektif. Dengan adanya akses pasar dan bimbingan kewirausahaan, peserta tidak hanya mampu menciptakan produk yang kompetitif, tetapi juga dapat memperluas jaringan usaha dan menumbuhkan bisnis yang berkelanjutan.

Program ini sekaligus mencerminkan pentingnya kolaborasi antara lembaga swadaya masyarakat dan pemerintah daerah dalam memberdayakan ekonomi lokal. Dengan dukungan dari berbagai pihak, ibu rumah tangga di Cirebon diharapkan mampu memanfaatkan peluang bisnis yang ada, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di kota mereka.

Secara keseluruhan, pelatihan baking ini menekankan pemberdayaan perempuan melalui pengembangan keterampilan praktis, peningkatan kapasitas bisnis, dan akses pasar yang memadai. Harapannya, program semacam ini dapat menjadi inspirasi bagi kota lain untuk mendorong UMKM perempuan agar lebih mandiri dan berdaya saing di pasar lokal maupun nasional.

RA/NS