UMKM Jahit Rumahan di Jakarta Naik Kelas dan Tembus Pasar Eropa Bersama Program BRI

Minggu, 5 Oktober 2025 | 13:00 WIB

UMKM Jahit Rumahan di Jakarta Naik Kelas dan Tembus Pasar Eropa Bersama Program BRI

LINK UMKM - Dari bisnis jahit rumahan di Jakarta Utara, JJC Rumah Jahit berkembang menjadi rumah produksi fesyen dengan orientasi ekspor dan omzet miliaran rupiah. Transformasi ini tidak lepas dari dukungan BRI melalui program Rumah BUMN, yang memberikan pelatihan, pendampingan, dan akses jaringan bagi pelaku UMKM.

Jihan Astriningtrias, pendiri JJC Rumah Jahit, memulai usaha dengan fokus pada busana wanita yang memadukan tradisi dan desain modern. Rebranding yang dilakukan pada Desember 2023 menjadi titik balik penting untuk menjaga relevansi dan memenuhi permintaan pasar, sekaligus memberdayakan perempuan agar tetap percaya diri dalam aktivitas sehari-hari.

Koleksi terbaru bertajuk Eunoia Jakarta, diperkenalkan pada 2025, menjadi wujud nyata inovasi produk. Outerwear siap pakai ini menargetkan perempuan aktif dengan selera desain unik. Terinspirasi dari kehidupan perkotaan, koleksi ini memadukan kain tenun dan perca dengan bordir, menggabungkan unsur seni tradisional dengan sentuhan modern.

Selain inovasi produk, pemberdayaan sumber daya manusia menjadi fokus utama JJC Rumah Jahit. Sekitar 80 persen pekerja adalah perempuan yang dilibatkan dalam berbagai proses produksi, mulai dari pemotongan pola hingga finishing. Dengan demikian, bisnis ini tidak hanya berkembang secara komersial, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi ekonomi keluarga di sekitar lingkungan usaha.

Sejak bergabung dengan Rumah BUMN BRI Jakarta pada 2024, JJC Rumah Jahit memperoleh berbagai manfaat. Pelatihan online gratis yang dapat diikuti seluruh anggota grup memudahkan akses pengetahuan terkait manajemen usaha, pemasaran, dan inovasi produk. Selain itu, informasi mengenai pitching dan peluang pameran memberikan panduan praktis untuk meningkatkan visibilitas brand di tingkat nasional maupun internasional.

BRI melalui program pemberdayaan berfokus pada penguatan literasi bisnis UMKM. Pendampingan meliputi aspek manajemen internal, strategi pemasaran, pengelolaan keuangan, serta persiapan menghadapi pasar B2B dan ekspor. Pendekatan ini membantu UMKM mengoptimalkan potensi usaha sekaligus meningkatkan daya saing di pasar domestik maupun global.

Tahun 2025, JJC Rumah Jahit menargetkan omzet hingga Rp1 miliar melalui pembenahan internal dan inovasi produk. Selain pasar domestik, produk usaha ini telah dilirik wisatawan mancanegara, termasuk dari Malaysia, Brunei, dan sejumlah negara di Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa UMKM yang memperoleh pembinaan terstruktur memiliki peluang untuk menembus pasar internasional.

Corporate Secretary BRI, Dhanny, menekankan bahwa program pembinaan dan pendampingan UMKM merupakan bentuk komitmen bank untuk hadir di setiap tahap perjalanan usaha pelaku UMKM. Inisiatif ini tidak hanya memberikan akses permodalan, tetapi juga membuka peluang jejaring, meningkatkan kapasitas produksi, dan memperkuat strategi pemasaran agar usaha dapat naik kelas.

Keberhasilan JJC Rumah Jahit menegaskan bahwa kombinasi inovasi produk, pemberdayaan SDM, dan pendampingan profesional menjadi faktor utama dalam peningkatan daya saing UMKM. UMKM yang mampu mengintegrasikan literasi bisnis, manajemen keuangan, dan strategi pemasaran memiliki peluang lebih besar untuk ekspansi pasar, termasuk menembus ranah internasional.

Kesimpulannya, kolaborasi UMKM dengan program pemberdayaan BRI membuktikan bahwa dukungan berkelanjutan, pelatihan, dan fasilitasi jaringan dapat mentransformasikan usaha rumahan menjadi brand yang kompetitif secara global. Strategi ini menunjukkan bahwa UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung ekonomi nasional, tetapi juga mampu tampil sebagai lokomotif ekonomi rakyat dengan daya saing internasional.

RA/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x