Dana Rp200 Triliun Pemerintah Didorong untuk Sektor Riil dan UMKM

Rabu, 24 September 2025 | 13:00 WIB

Dana Rp200 Triliun Pemerintah Didorong untuk Sektor Riil dan UMKM

LINK UMKM - Pemerintah menyalurkan dana sebesar Rp200 triliun ke lima bank milik negara sebagai bagian dari strategi memperkuat likuiditas dan melancarkan aliran kredit. Dana tersebut dipindahkan dari Bank Indonesia dengan tujuan utama mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembiayaan sektor riil dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Tambahan likuiditas yang disalurkan dianggap memberi ruang lebih besar bagi perbankan untuk memperluas kredit ke sektor-sektor prioritas yang mendukung agenda pembangunan nasional. Dukungan ini diarahkan pada sektor-sektor strategis seperti ketahanan pangan, hilirisasi sumber daya alam, energi terbarukan, infrastruktur, layanan kesehatan, manufaktur, kawasan industri, serta UMKM yang berperan besar dalam menopang ekonomi kerakyatan.

Salah satu bank penerima dana mencatat tambahan sekitar Rp55 triliun yang diproyeksikan memperkuat kapasitas pembiayaan hingga menopang daya saing ekspor dan penciptaan lapangan kerja. Bank tersebut juga melaporkan pencairan kredit untuk nasabah baru rata-rata mencapai Rp24,63 triliun dari total Rp45 triliun per bulan, menandakan tingginya minat pembiayaan di tengah dukungan kebijakan pemerintah.

Pihak manajemen menegaskan bahwa seluruh pembiayaan dijalankan dengan prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang transparan. Dengan tambahan dana tersebut, bank pelat merah diyakini dapat memperkuat fungsi intermediasi sekaligus meningkatkan kontribusi terhadap proyek strategis nasional.

Bank lain dalam kelompok yang sama juga menerima alokasi sebesar Rp55 triliun dan menyatakan bahwa tambahan likuiditas tersebut akan memperkuat penyaluran kredit, terutama pada segmen UMKM. Penempatan dana ini dipandang memiliki multiplier effect positif bagi pertumbuhan ekonomi, dengan tetap mengedepankan prinsip prudensial serta tata kelola yang baik.

Selain itu, terdapat pula alokasi dana Rp55 triliun bagi salah satu bank milik negara lainnya, yang diarahkan untuk memperbesar pembiayaan ke sektor-sektor produktif sesuai prioritas pemerintah. Arah penyaluran tersebut difokuskan pada UMKM, infrastruktur, energi terbarukan, serta pembiayaan ramah lingkungan yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Tambahan dana ini juga dipandang sebagai bentuk kepercayaan pemerintah terhadap peran strategis perbankan dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi inklusif.

Sementara itu, bank syariah yang juga masuk dalam kelompok penerima alokasi memperoleh dana sebesar Rp10 triliun. Dana ini dipandang mampu memperkuat rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga, sehingga memberi ruang lebih besar bagi peningkatan pembiayaan sektor riil. Kebijakan ini juga dinilai dapat menurunkan margin pembiayaan melalui penyesuaian imbal hasil.

Penempatan dana pemerintah tersebut tidak hanya memperkuat likuiditas perbankan, tetapi juga diarahkan agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat. Program pembiayaan yang menyasar koperasi, rumah bersubsidi, hingga penyediaan pangan bergizi diproyeksikan memberi dampak nyata bagi peningkatan ekonomi lokal sekaligus kesejahteraan masyarakat luas.

Dengan strategi ini, pemerintah berupaya memastikan bahwa dana yang ditempatkan di perbankan benar-benar kembali ke sektor produktif. Dukungan tersebut diharapkan menjadi pengungkit penting bagi UMKM untuk memperluas usaha, meningkatkan daya saing, dan menciptakan lapangan kerja baru di tengah tantangan ekonomi global.

RA/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x