Usaha Rumah Tangga Jadi Penopang Ekonomi, Warung Nisa di Bandung Jadi Contoh Nyata Peningkatan Pendapatan

Rabu, 24 September 2025 | 08:00 WIB

Usaha Rumah Tangga Jadi Penopang Ekonomi Warung Nisa di Bandung Jadi Contoh Nyata Peningkatan Pendapatan

LINK UMKM - Usaha rumah tangga semakin mendapat perhatian sebagai penopang ekonomi keluarga. Salah satu contohnya terlihat pada Warung Nisa di Kota Bandung, Jawa Barat, yang sejak pertengahan 2025 mendapatkan serangkaian pendampingan untuk memperkuat daya saing sekaligus meningkatkan pendapatan.

Program pemberdayaan ini resmi dimulai pada 17 Juni 2025 dengan kegiatan sosialisasi bersama pelaku usaha. Sejak saat itu, pelatihan diberikan secara bertahap sesuai kebutuhan, mulai dari pencatatan keuangan digital, pemasaran online, hingga penguatan aspek legalitas usaha.

Pada 10 Juli 2025, pelatihan difokuskan pada pencatatan keuangan digital menggunakan aplikasi sederhana yang mudah diterapkan oleh pelaku usaha kecil. Kemudian, pada 16 Juli 2025, peserta mendapatkan pelatihan digital marketing dan pembuatan konten, agar produk rumah tangga mampu dipasarkan secara lebih luas melalui media sosial dan platform digital. Selanjutnya, pada 30 Juli 2025, diberikan pelatihan mengenai legalitas usaha dan kemasan produk, yang dianggap penting untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.

Memasuki bulan Agustus 2025, fokus kegiatan diarahkan pada strategi penjualan. Warung Nisa difasilitasi untuk mengurus izin edar PIRT pada 6 Agustus 2025, mendaftarkan desain kemasan di Rumah Kemasan Jawa Barat pada 10 Agustus 2025, serta memperoleh pelatihan mengenai penentuan Harga Pokok Penjualan (HPP) pada 14 Agustus 2025. Tidak berhenti di situ, pendampingan berlanjut dengan praktik live streaming di salah satu platform e-commerce pada 27 Agustus 2025, agar pelaku usaha mampu memanfaatkan tren belanja digital secara langsung.

Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan, pada 18 September 2025, Warung Nisa juga mendapatkan sejumlah peralatan operasional seperti chopper, oven gas galvanis, spinner minyak, serta perangkat penunjang produksi lainnya. Bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, memperbaiki kualitas kemasan, sekaligus mempercepat proses distribusi produk sehingga lebih kompetitif di pasar modern.

Koordinator Warung Nisa menilai bahwa pendampingan ini memberikan semangat baru bagi para pelaku usaha rumah tangga. Selama ini, keterbatasan dalam pencatatan keuangan, pemasaran, dan legalitas kerap menjadi kendala utama. Dengan adanya program pelatihan yang terstruktur, para pelaku usaha merasa lebih percaya diri untuk bersaing di pasar digital. Dampak yang terlihat bukan hanya pada peningkatan penjualan, tetapi juga pada tumbuhnya motivasi di kalangan ibu rumah tangga sekitar untuk ikut berusaha.

Program pemberdayaan usaha rumah tangga ini juga dipandang sebagai langkah strategis untuk membawa usaha kecil naik kelas. Pendampingan yang menyasar aspek teknis, legalitas, hingga strategi pemasaran digital, diyakini mampu membuktikan bahwa usaha rumah tangga memiliki potensi bersaing di era modern.

Dengan adanya rangkaian kegiatan ini, Warung Nisa diharapkan dapat menjadi contoh nyata bahwa usaha rumah tangga tidak hanya bertahan di tengah persaingan, tetapi juga mampu berkembang, menciptakan peluang ekonomi baru, serta memperkuat peran UMKM dalam menopang ekonomi keluarga dan daerah.

RA/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x