730 UMKM Terpilih Bersaing Naik Kelas dan Perluas Pasar
Selasa, 9 September 2025 | 08:00 WIB

LINK UMKM - Sebanyak 730 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari seluruh Indonesia berhasil melangkah ke tahap nasional setelah melalui proses seleksi ketat dari hampir sepuluh ribu pendaftar. Pencapaian ini menandai awal perjalanan penting bagi UMKM lokal untuk memperkuat kapasitas, meningkatkan inovasi, serta memperluas jangkauan pasar hingga ke tingkat global.
Program yang dijalankan sejak Februari 2025 tersebut telah menyaring 9.753 peserta menjadi 1.490 UMKM di tahap regional dari delapan wilayah. Pada fase berikutnya, para finalis mendapat pendampingan intensif dari puluhan akselerator bersertifikat melalui pembelajaran digital, metode gamifikasi, kunjungan lapangan, hingga showcase produk. UMKM yang menunjukkan perkembangan signifikan juga berkesempatan memperoleh dukungan berupa hibah alat produksi.
Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas individu pelaku usaha, tetapi juga pada pembentukan jejaring kolaboratif melalui sebuah wadah agregator. Platform tersebut diharapkan dapat memperkuat ekosistem bisnis UMKM yang mandiri, kompetitif, dan berkelanjutan.
Cerita para peserta menjadi bukti nyata manfaat yang diperoleh. Seorang pengusaha asal Papua menyampaikan bahwa produk lokalnya kini mulai dilirik calon pembeli dari Australia, Jepang, hingga Jerman berkat materi pelatihan yang diikutinya. Sementara itu, pelaku usaha lain menuturkan bahwa metode gamifikasi dalam pelatihan mampu melahirkan ide pemasaran yang sesuai dengan tren konsumen, bahkan membuka peluang terciptanya lapangan kerja baru.
Pesan yang muncul dari pengalaman mereka menegaskan bahwa UMKM bukan sekadar usaha kecil, melainkan energi besar yang berkontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi nasional.
Upaya peningkatan kapasitas ini sejalan dengan agenda pemerintah dalam memperluas lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan kewirausahaan. Selain itu, program tersebut juga mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya terkait penciptaan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
RA/NS



