Portofolio Sustainable Finance BRI Tembus Rp807,8 Triliun, Dorong UMKM dan Ekonomi Hijau
Minggu, 31 Agustus 2025 | 08:00 WIB

LINK UMKM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat portofolio pembiayaan berkelanjutan (sustainable finance) mencapai Rp807,8 triliun hingga triwulan II/2025. Jumlah tersebut menjadikan BRI sebagai lembaga keuangan dengan portofolio keuangan berkelanjutan terbesar di Indonesia.
Manajemen BRI menjelaskan bahwa prinsip keberlanjutan telah menjadi bagian dari arah strategis jangka panjang perseroan. Fokusnya adalah menciptakan keseimbangan antara potensi bisnis, manajemen risiko, serta dampak sosial dan lingkungan. Dengan demikian, pembiayaan yang disalurkan tidak hanya berorientasi pada nilai ekonomi, tetapi juga pada keberlanjutan ekosistem.
Porsi Besar untuk UMKM dan Ekonomi Kerakyatan
Dari total portofolio, porsi terbesar disalurkan dalam bentuk social loan senilai Rp715,5 triliun. Pembiayaan ini mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui peningkatan akses modal, penciptaan lapangan kerja, serta penguatan ekonomi berbasis kerakyatan. Keberadaan kredit sosial ini dianggap strategis untuk memperluas inklusi keuangan, terutama di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi global.
Selain itu, BRI juga mengalokasikan pembiayaan hijau atau green loan sebesar Rp86,9 triliun. Portofolio ini mencakup pendanaan bagi proyek energi baru terbarukan, transportasi ramah lingkungan, bangunan hijau, hingga kegiatan usaha berwawasan lingkungan sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 51 Tahun 2017.
Adapun investasi berbasis prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG-based corporate bonds) tercatat mencapai Rp5,4 triliun.
Kontribusi pada SDGs Indonesia
Dengan proporsi 64,01 persen dari total pembiayaan BRI, portofolio berkelanjutan ini berkontribusi nyata terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) Indonesia. Dukungan paling signifikan terlihat pada tujuan ke-8, yaitu Decent Work and Economic Growth, serta tujuan ke-11, Sustainable Cities and Communities.
Pendanaan Berbasis Sustainability
Selain pembiayaan, BRI juga aktif menerbitkan instrumen pendanaan berwawasan keberlanjutan, seperti Sustainability Bond, Green Bond, dan Social Bond. Pada periode yang sama, porsi pendanaan berkelanjutan BRI mencapai 65,65 persen dari total wholesale funding yang berhasil dihimpun.
Dalam penerbitannya, BRI berpedoman pada regulasi OJK, termasuk POJK No. 60 Tahun 2017 tentang Green Bond yang kemudian diperbarui melalui POJK No. 18 Tahun 2023, serta mengacu pada standar internasional yang dikeluarkan International Capital Market Association (ICMA).
Dana hasil penerbitan instrumen pendanaan (proceed) disalurkan ke sektor berkelanjutan, antara lain energi terbarukan melalui pembiayaan pembangkit listrik tenaga air, sektor kelapa sawit bersertifikasi keberlanjutan, hingga penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kupedes yang mendukung penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan sosial ekonomi.
Relevansi bagi UMKM Indonesia
Bagi pelaku UMKM, komitmen BRI terhadap keuangan berkelanjutan tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tetapi juga membuka peluang masuk ke ekosistem usaha ramah lingkungan. Dengan dukungan portofolio besar tersebut, UMKM dapat memperoleh modal yang lebih terarah, sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi hijau yang inklusif.
Langkah ini memperkuat posisi BRI sebagai penggerak utama inklusi keuangan sekaligus motor pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
RA/NS



