Produk UMKM Binaan BRI Tembus Etalase Bandara

Senin, 25 Agustus 2025 | 08:00 WIB

Produk UMKM Binaan BRI Tembus Etalase Bandara

LINK UMKM - Pandemi Covid-19 menjadi titik balik bagi banyak pelaku usaha kecil. Salah satunya dialami oleh Enih, pelaku UMKM yang sempat menutup usaha warung kopinya. Untuk tetap bertahan, ia mulai memanfaatkan dapur rumahnya dengan memproduksi camilan yang kemudian diberi label Erildya Camilan Family.

Awalnya, produk camilan tersebut hanya dibuat untuk konsumsi pribadi. Namun, cita rasa gurih dan kerenyahannya membuat banyak orang tertarik untuk membeli. Dengan dorongan kebutuhan keluarga, Enih memutuskan menjalankan usaha ini secara lebih serius sejak 2021. Perlahan, jangkauan produk yang ia hasilkan—mulai dari keripik tempe, seblak kering, hingga kacang kriwil—berhasil masuk ke berbagai kanal pemasaran. Produknya kini tersedia di toko oleh-oleh bandara, gerai Sarinah Thamrin, serta sejumlah toko dan minimarket di kawasan Jabodetabek.

Proses produksi masih dilakukan secara rumahan dengan kapasitas sekitar 50 bungkus per hari. Jika ada pesanan dalam jumlah besar, seluruh anggota keluarga ikut terlibat dalam proses produksi. Sistem kerja keluarga ini menjadi kekuatan tersendiri yang menopang keberlanjutan usaha.

Perkembangan usaha semakin signifikan setelah Enih bergabung dengan Rumah BUMN Jakarta binaan BRI. Melalui informasi yang diperoleh dari media sosial, ia mendaftar dan mengikuti pelatihan yang membekali dirinya dengan keterampilan digital marketing, pemanfaatan data e-commerce, hingga strategi pembuatan konten. Berkat pendampingan tersebut, ia mulai memahami pentingnya pemasaran online, meskipun penjualan secara offline tetap dijalankan.

Di usianya yang ke-49, Enih memiliki target besar untuk meningkatkan kapasitas produksi, membentuk badan hukum dalam bentuk PT perseorangan, serta memperluas pasar hingga menjangkau konsumen di seluruh Indonesia. Ia juga menilai bahwa digitalisasi merupakan kunci utama agar produk UMKM dapat berkembang lebih cepat dan merata.

Program Rumah BUMN yang dijalankan BRI menjadi pintu masuk bagi banyak pelaku UMKM untuk mengakses pelatihan, pendampingan, serta peluang pasar. Hingga pertengahan 2025, BRI tercatat telah mengelola 54 Rumah BUMN di berbagai daerah dan menyelenggarakan lebih dari 16 ribu sesi pelatihan. Program tersebut tidak hanya memberikan bekal keterampilan, tetapi juga mendorong UMKM agar naik kelas dan siap menghadapi era digital.

Kehadiran produk Erildya Camilan Family di etalase bandara menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara UMKM dan program pemberdayaan yang dijalankan BRI dapat menghasilkan dampak positif. Semakin banyak UMKM yang berkembang, semakin kuat pula fondasi perekonomian Indonesia yang bertumpu pada sektor usaha kecil dan menengah.

 

RA/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x