LINK UMKM - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan bahwa penyelenggaraan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) telah diatur agar tetap sejalan dengan tujuan awalnya. Langkah ini dilakukan menyusul sorotan terkait pergeseran fungsi CFD yang dinilai mulai menyerupai pasar kaget.

Pengelola CFD memastikan bahwa area olahraga dan lokasi kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kini ditempatkan secara terpisah. Stand UMKM hanya diizinkan beroperasi di titik tertentu yang tidak mengganggu aktivitas olahraga, lalu lintas pejalan kaki, maupun pesepeda. Kebijakan pemisahan ini diharapkan menjaga kelancaran kegiatan olahraga sambil tetap memberi ruang bagi pelaku usaha lokal.

CFD di Jakarta diketahui memiliki sejumlah tujuan inti, antara lain memperbaiki kualitas udara dan mengurangi polusi, membiasakan masyarakat dengan gaya hidup sehat, menyediakan ruang publik untuk olahraga, seni, dan interaksi sosial, serta menjadi sarana pelayanan publik dan sosialisasi program pemerintah. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memperkuat solidaritas komunitas.

Meski Jakarta dinilai sebagai contoh pengelolaan CFD yang relatif tertata baik, pemerintah pusat mengingatkan perlunya evaluasi terhadap penyelenggaraan CFD di berbagai daerah. Kekhawatiran muncul karena di sejumlah wilayah, kegiatan ini dinilai telah bergeser dari misi mengurangi emisi karbon menjadi sekadar ajang berjualan kuliner. Peningkatan volume sampah dan berkurangnya aktivitas olahraga disebut sebagai indikator perubahan tersebut.

Evaluasi yang diusulkan meliputi penataan ulang lokasi, pengendalian jumlah pedagang, dan pengawasan agar kegiatan tetap sejalan dengan target lingkungan, termasuk mendukung pencapaian net zero emission. Dalam konteks UMKM, penataan yang tepat diharapkan dapat menjaga peluang usaha tanpa mengorbankan fungsi utama CFD sebagai ruang publik bebas emisi.

Keseimbangan antara keberlangsungan usaha UMKM dan keberhasilan misi lingkungan menjadi fokus utama pengaturan baru ini, sehingga manfaat CFD dapat dirasakan baik oleh pelaku usaha maupun masyarakat luas.

RAT/NS