UMKM dari Proyek Mahasiswa yang Tumbuh Bersama Rumah BUMN BRI
Sabtu, 2 Agustus 2025 | 08:00 WIB

LINK UMKM - Inisiatif kewirausahaan dari kalangan mahasiswa kembali menunjukkan dampak signifikan terhadap pertumbuhan UMKM Indonesia. Hal ini tergambar dari perjalanan Kumora Cookies, usaha yang berawal dari proyek kampus dan kini berkembang menjadi pelaku usaha mikro yang mapan. Kesuksesan ini tidak lepas dari dukungan pembinaan terstruktur melalui Rumah BUMN BRI Jakarta Pusat.
Kumora Cookies pertama kali dirintis pada April 2024 sebagai bagian dari Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW). Ide produk berangkat dari pengolahan sumber pangan lokal, yakni ikan tuna dan daun kelor, untuk menciptakan camilan bergizi yang ditujukan bagi anak-anak dan ibu hamil. Produk tersebut secara spesifik dikembangkan sebagai respons terhadap isu stunting yang masih menjadi tantangan gizi di Indonesia.
Nama “Kumora” merupakan akronim dari Kukis Ikan Tuna dan Moringa, merujuk pada dua bahan utama yang memiliki kandungan protein dan nutrisi tinggi. Upaya ini menjadi bukti bahwa pendekatan inovatif terhadap bahan lokal dapat menghasilkan produk yang bernilai gizi sekaligus bernilai ekonomi.
Transformasi Proyek Menjadi UMKM Formal
Setelah beberapa bulan berjalan, usaha yang dipimpin oleh Destia Ardha Dewati ini resmi bergabung dengan Rumah BUMN BRI Jakarta Pusat pada Juli 2024. Keikutsertaan tersebut menjadi pintu masuk bagi Kumora Cookies untuk mendapatkan pembinaan yang lebih serius, mulai dari perizinan usaha hingga pengembangan kapasitas produksi.
Hasilnya cukup signifikan. Dalam waktu singkat, Kumora Cookies berhasil memperoleh sejumlah legalitas penting, termasuk Nomor Induk Berusaha (NIB), Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia. Hal ini menandai langkah awal profesionalisasi bisnis dan membuka peluang ekspansi pasar yang lebih luas.
Diversifikasi Produk dan Pemasaran Digital
Berlokasi di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kumora Cookies mulai mengembangkan variasi produk. Selain varian kukis manis, tim pengembang juga merilis Kumora Crackers, camilan gurih berbahan dasar ikan tuna dan daun katuk. Produk ini menyasar segmen ibu menyusui dan anak-anak dengan fokus pada peningkatan asupan gizi.
Produk Kumora kini sudah dipasarkan di berbagai daerah, seperti Jakarta, Yogyakarta, Tegal, Ciamis, dan Purwokerto. Penjualan juga telah memanfaatkan kanal digital melalui TikTok Shop dan Shopee, yang memungkinkan jangkauan pasar lebih luas tanpa harus membuka toko fisik.
Pendampingan Manajerial dan Jejaring Bisnis
Bergabung dengan Rumah BUMN BRI tidak hanya memberikan pembekalan teknis, tetapi juga mengasah keterampilan manajerial tim Kumora. Sistem pre-order yang diterapkan, misalnya, membantu mahasiswa-pelaku usaha ini untuk mengelola waktu secara efisien sambil tetap menjalani perkuliahan.
Melalui program ini, mereka juga mendapatkan akses pada pelatihan kewirausahaan, peluang pameran produk, serta penguatan jejaring dengan pelaku usaha lain. Kombinasi antara penguatan kapasitas internal dan dukungan eksternal membuat usaha rintisan ini lebih siap bersaing di pasar yang lebih besar.
Peran Rumah BUMN BRI dalam Mendorong UMKM Naik Kelas
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan bahwa Rumah BUMN BRI berperan penting dalam pemberdayaan UMKM di berbagai sektor. Hingga pertengahan 2025, dari lebih dari 446.000 UMKM yang terdaftar, tercatat hampir 100.000 UMKM telah melakukan digitalisasi dan lebih dari 800 berhasil menembus pasar global.
Sektor makanan dan minuman menjadi salah satu fokus Rumah BUMN, bersama sektor fesyen, kerajinan, dekorasi rumah, hingga jasa perdagangan dan pertanian. Pembinaan yang dilakukan mencakup digitalisasi, pelatihan, serta peningkatan daya saing melalui kolaborasi dan inovasi.
Harapan Ekspansi dan Eksplorasi Pasar Ekspor
Melihat respons pasar yang positif, tim Kumora Cookies berencana memperluas distribusi ke seluruh wilayah Indonesia dan menjajaki peluang ekspor. Dengan pendekatan yang berkelanjutan dan berbasis pada potensi lokal, UMKM ini menunjukkan bahwa inovasi mahasiswa dapat bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi baru.
***
ALP/NS



