UMKM Binaan BRI Tembus Pasar Global Lewat Ekspo Internasional di Singapura
Jumat, 1 Agustus 2025 | 08:00 WIB

LINK UMKM - Kiprah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan BRI kembali mencuri perhatian dalam ajang internasional. Salah satu contohnya adalah L’île Chocolate, UMKM asal Padang, Sumatera Barat, yang berhasil menampilkan keunggulan produk lokal dalam pameran FHA Food & Beverage 2025 di Singapura, yang berlangsung pada 8–11 April 2025.
Keikutsertaan dalam pameran berskala internasional tersebut menjadi bukti bahwa UMKM Indonesia memiliki daya saing tinggi dan mampu menjangkau pasar global. Produk L’île Chocolate berhasil menarik perhatian para pembeli luar negeri, berkat kombinasi antara inovasi produk dan narasi lokal yang kuat.
Strategi Produk Berbasis Varietas Lokal
UMKM ini mengusung konsep tree-to-bar dan memanfaatkan varietas kakao lokal BL50 yang secara tidak sengaja ditemukan oleh petani di Sumatera Barat. Varietas tersebut dianggap sangat sesuai dengan kontur tanah dan iklim wilayah tersebut, bahkan mampu menghasilkan 2–3 ton per pohon, jauh melebihi rata-rata produksi varietas lain yang hanya berkisar 500 kilogram.
Strategi pengolahan dari hulu ke hilir yang diterapkan secara mandiri menjadi salah satu keunggulan kompetitif L’île Chocolate. Seluruh rantai produksi dijalankan di Sumatera Barat, sekaligus memberdayakan petani lokal sebagai mitra usaha.
Tantangan Pandemi dan Akselerasi Pemulihan
Meskipun sempat mengalami krisis akibat pandemi Covid-19 yang menghentikan seluruh aktivitas ekspor, UMKM ini berhasil bangkit dengan melakukan reposisi pasar. Pemulihan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan penguatan pasar domestik, terutama melalui penjualan produk turunan cokelat di kafe lokal.
Produk khas seperti chili chocolate cassava rocher menjadi salah satu magnet baru yang membantu meningkatkan daya tarik di pasar luar negeri. Produk ini menggunakan singkong balado sebagai substitusi hazelnut dalam komposisi cokelat, memberikan cita rasa yang unik sekaligus memperkuat identitas lokal.
Selain penetrasi pasar ekspor, L’île Chocolate juga berhasil menembus segmen hotel, restoran, dan kafe (Horeka), termasuk di kawasan resor seperti Mentawai dan Bali. Kondisi ini menandakan bahwa pendekatan inovatif terhadap bahan lokal dapat memperluas segmen pasar secara signifikan.
Peran Strategis BRI dalam Internasionalisasi UMKM
Keikutsertaan dalam FHA Food & Beverage 2025 bukan sekadar partisipasi biasa. Produk yang ditampilkan telah melalui proses kurasi ketat oleh BRI dan pihak perwakilan pemerintah di luar negeri. Hal ini memastikan bahwa UMKM yang dibawa dalam ajang internasional benar-benar siap bersaing dan memiliki daya tarik di mata buyer global.
Dukungan BRI dalam bentuk pendampingan, kurasi, dan fasilitasi pameran memberikan dampak nyata terhadap kesiapan dan eksistensi UMKM di kancah internasional. Partisipasi L’île Chocolate di Singapura membuktikan bahwa sinergi antara UMKM dan lembaga pembina dapat menghasilkan dampak berkelanjutan.
Potensi UMKM sebagai Pilar Ekonomi Nasional
BRI menegaskan komitmennya dalam mendorong skala usaha UMKM melalui berbagai program pemberdayaan. Peningkatan kapasitas, pendampingan ekspor, serta partisipasi dalam ajang internasional menjadi strategi penting dalam memperluas jangkauan pasar UMKM.
Pengalaman L’île Chocolate menjadi cerminan bahwa dengan ekosistem yang tepat, UMKM tidak hanya mampu bertahan dalam situasi krisis, tetapi juga mampu bertransformasi menjadi pemain global. Kasus ini menunjukkan bahwa produk lokal yang dikelola dengan pendekatan inovatif, ditopang dengan strategi pemasaran yang sistematis, dan diperkuat oleh kemitraan yang relevan, berpotensi mengangkat nama Indonesia di panggung internasional.
***
ALP/NS



