LINK UMKM - Upaya peningkatan kapasitas usaha mikro dan kecil (UMK) di kawasan destinasi wisata terus menunjukkan tren positif. Terbaru, sebuah ruang khusus bertajuk UMKM Creative Space resmi diluncurkan di area Museum Kereta Api Ambarawa, Kabupaten Semarang, sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi lokal yang menyatu dengan pelestarian budaya.

Inisiatif ini menitikberatkan pada pendekatan berbasis kawasan wisata sejarah, dengan menyasar pelaku UMKM yang tergabung dalam komunitas lokal. Program tersebut dikembangkan dalam kerangka Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), yang secara sistematis dirancang untuk membuka akses promosi, pemasaran, dan kolaborasi bagi pelaku usaha kecil di daerah.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima, program ini melibatkan penyediaan 24 booth display yang dirancang dengan konsep terbuka serta mengusung elemen arsitektur khas perkeretaapian era kolonial. Produk yang ditawarkan di antaranya meliputi kuliner lokal, minuman tradisional, serta berbagai kerajinan tangan hasil produksi masyarakat sekitar.

Pembangunan UMKM Creative Space ini dinilai bukan hanya sebagai tempat transaksi ekonomi, melainkan juga sebagai ruang interaksi antara pelaku usaha dan pengunjung. Dalam implementasinya, tempat ini difungsikan pula sebagai wahana edukasi dan apresiasi terhadap kreativitas lokal yang berbasis kearifan budaya.

Dukungan terhadap program ini turut diwujudkan melalui penyerahan bantuan pengembangan usaha dengan total nilai lebih dari Rp140 juta kepada kelompok UMKM setempat. Dana tersebut digunakan untuk pengadaan fasilitas promosi serta pelatihan kewirausahaan yang berkelanjutan.

Pemerintah daerah berharap agar langkah ini menjadi model integratif antara sektor ekonomi kreatif dan pelestarian sejarah, terutama di wilayah yang memiliki potensi pariwisata berbasis budaya. Selain mendorong daya saing UMKM, keberadaan UMKM Creative Space juga diharapkan mampu meningkatkan daya tarik museum sebagai pusat aktivitas masyarakat dan wisatawan.

Kehadiran ruang kreatif ini memperlihatkan bahwa sinergi antara pelaku UMKM, lingkungan historis, dan partisipasi masyarakat dapat menjadi formula strategis dalam membangun ekonomi lokal yang berkelanjutan. Museum pun tak lagi hanya berfungsi sebagai penyimpan artefak, tetapi juga sebagai ruang hidup yang menghidupkan perekonomian daerah secara nyata.

***

ALP/NS