Pameran Kuliner Asia Dorong UMKM Makanan dan Minuman Tingkatkan Daya Saing di Jakarta

Minggu, 20 Juli 2025 | 08:00 WIB

Asian Food Market, sebuah festival kuliner bertema Asia yang berlangsung pada 9 dan 20 Juli 2025 di Blok M Square, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

LINK UMKM - Sebanyak 60 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor makanan dan minuman berpartisipasi dalam ajang pameran kuliner bertema Asian Food Market yang berlangsung di Blok M Square, Jakarta. Acara yang digelar selama 12 hari, mulai dari 9 hingga 20 Juli 2025, ini menghadirkan beragam sajian khas Asia yang dikurasi secara selektif, mulai dari bubble waffle ala Hongkong, es krim gulung khas Thailand, hidangan Korea, hingga varian mie dari Bangladesh dan olahan bakso goreng ala Jepang.

Kegiatan ini diposisikan sebagai strategi pemasaran terpadu untuk meningkatkan visibilitas dan transaksi pelaku UMKM kuliner di tengah persaingan pasar yang semakin kompetitif. Melalui interaksi langsung dengan konsumen, para tenant dapat memperkenalkan produk mereka secara lebih personal dan menjangkau segmen pasar yang lebih luas.

Promosi Langsung sebagai Instrumen Penguatan UMKM

Dalam konteks pemberdayaan ekonomi lokal, pameran tematik seperti ini dinilai efektif sebagai sarana memperkuat daya tarik produk UMKM berbasis kuliner. Para peserta yang terlibat dalam kegiatan ini telah melalui proses kurasi untuk memastikan kualitas produk dan keberlangsungan usaha. Penekanan terhadap tema khas Asia menjadi nilai tambah yang membedakan ajang ini dari pameran kuliner umum lainnya.

Pemerintah daerah juga dilaporkan turut mendukung pelaksanaan kegiatan ini sebagai bagian dari penguatan sektor ekonomi kreatif dan pemberdayaan UMKM di wilayah perkotaan. Selain mempertemukan pelaku usaha dengan konsumen, kegiatan ini juga menjadi momentum promosi bagi produk unggulan lokal yang mengadaptasi cita rasa lintas negara.

Target Ekonomi dan Perluasan Akses Pasar

Pihak penyelenggara memproyeksikan nilai transaksi mencapai Rp3,5 miliar selama periode pameran berlangsung. Proyeksi ini tidak hanya mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap produk kuliner berbasis Asia, tetapi juga menjadi indikator positif terhadap potensi pertumbuhan sektor UMKM kuliner di kawasan urban seperti Jakarta Selatan.

Di samping itu, program insentif khusus bagi pengunjung yang melakukan transaksi di lokasi juga disiapkan guna meningkatkan partisipasi publik. Dukungan tersebut diyakini dapat memperluas ekosistem transaksi dan menciptakan efek pengganda terhadap penjualan produk UMKM.

Kurasi Produk dan Standardisasi Pelayanan

Agar kualitas tetap terjaga, seluruh tenant diwajibkan telah memiliki usaha berjalan dan produk bertema Asia yang autentik. Hal ini dilakukan guna memastikan pengalaman kuliner yang konsisten dan sesuai ekspektasi pengunjung. Proses kurasi juga menjadi bagian penting dari strategi pembinaan yang menitikberatkan pada kelayakan bisnis, kesiapan layanan, serta daya tarik visual dari produk yang ditawarkan.

Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan selama pameran, tetapi juga membentuk persepsi positif terhadap produk UMKM sebagai pilihan yang layak bersaing dengan brand global.

Strategi Kuliner Tematik sebagai Pilar Branding UMKM

Pameran Asian Food Market tidak hanya menjadi ajang transaksi, tetapi juga berfungsi sebagai platform branding kolektif bagi UMKM Indonesia. Dengan mengangkat tema kuliner lintas negara, pelaku usaha lokal dapat menunjukkan kemampuan adaptasi terhadap tren global tanpa meninggalkan ciri khas lokalnya.

Penyelenggaraan kegiatan ini mengindikasikan pentingnya pameran kuliner tematik sebagai instrumen promosi berbasis pengalaman langsung. UMKM di sektor makanan dan minuman diharapkan mampu memanfaatkan momen ini sebagai bagian dari proses naik kelas, dengan memperkuat kemampuan branding, kualitas layanan, serta jejaring usaha lintas komunitas.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x