LINK UMKM - Pemerintah melalui kementerian terkait resmi meluncurkan program RISE To IPO: Empowering Medium Enterprises to IPO, yang dirancang sebagai strategi pembiayaan alternatif untuk mendukung transformasi usaha menengah menuju skema pendanaan jangka panjang yang lebih berkelanjutan. Program ini menyoroti pentingnya akses terhadap pasar modal sebagai solusi atas keterbatasan model pembiayaan konvensional yang selama ini menjadi kendala bagi pelaku usaha menengah di Indonesia.

Program tersebut hadir sebagai respons terhadap masih terbatasnya jumlah usaha menengah yang mampu menjangkau mekanisme pendanaan berbasis ekuitas publik. Dalam skema ini, perusahaan diajak untuk bertransformasi dari entitas tertutup menjadi entitas terbuka (go public), yang menerapkan tata kelola perusahaan lebih transparan, tertib, dan akuntabel.

Transformasi Struktural Usaha Menengah Menuju Kelas Dunia

Data yang dihimpun hingga tahun 2024 mencatat telah terdapat 42 entitas usaha menengah yang tercatat di papan akselerasi Bursa Efek Indonesia, sebagian besar berasal dari sektor konsumsi, teknologi, dan properti. Melalui kehadiran program RISE To IPO, pemerintah mendorong peningkatan jumlah tersebut dengan memastikan bahwa proses kurasi tidak hanya berbasis kuantitas, melainkan juga memperhatikan kualitas fundamental dan kesiapan struktur internal perusahaan.

Strategi ini diharapkan dapat mendorong usaha menengah untuk menjadi lebih kompetitif dan layak sebagai champion di hadapan publik. Keberadaan usaha menengah yang kuat dipandang strategis karena dapat bertindak sebagai offtaker atau agregator dalam rantai pasok, yang pada akhirnya menciptakan efek pengganda bagi jutaan pelaku usaha mikro dan kecil di seluruh Indonesia.

Literasi Pasar Modal sebagai Pondasi

Program ini juga dirancang secara komprehensif dengan menekankan pada tiga fokus utama: peningkatan literasi tentang pasar modal, strategi pendampingan teknis, dan pembukaan akses menuju inkubasi IPO yang lebih matang. Proses edukasi difokuskan pada peningkatan pemahaman pelaku usaha menengah terhadap aspek hukum, keuangan, serta tata kelola yang dibutuhkan dalam proses go public.

Tahap awal dari pelaksanaan program ini dimulai dengan seminar edukatif yang menghadirkan pelaku industri pasar modal sebagai narasumber pembelajaran. Tujuannya adalah memberikan gambaran nyata kepada peserta mengenai perjalanan perusahaan menuju IPO, termasuk praktik terbaik dalam proses pencatatan saham perdana.

Pendampingan Intensif dan Seleksi Terstruktur

Untuk memastikan kesiapan para peserta, program ini akan dilanjutkan dengan intensive coaching clinic pada September 2025. Pendampingan dilakukan secara individual dan kelompok kecil guna membahas aspek strategis, mulai dari penataan legalitas, restrukturisasi keuangan, hingga formulasi strategi IPO. Evaluasi dilakukan secara bertahap dan mengedepankan pendekatan berbasis kualitas, bukan kuantitas.

Peserta yang lolos pada fase coaching clinic akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program IDX Incubator 2026, yang menjadi fase pembinaan lanjutan. Inkubator ini bertujuan memperkuat kesiapan perusahaan dalam memasuki pasar modal secara efektif dan berdaya saing tinggi.

Usaha Menengah sebagai Pilar Integrasi UMKM

Peluncuran program RISE To IPO menandai babak baru dalam kebijakan pembiayaan UMKM, khususnya untuk usaha menengah yang berpotensi tumbuh menjadi katalisator ekonomi nasional. Dengan membuka jalur integrasi ke pasar modal, program ini tidak hanya menjadi sarana pendanaan, tetapi juga langkah strategis menuju penguatan ekosistem usaha yang lebih inklusif dan terstruktur.

Diharapkan bahwa kehadiran usaha menengah yang tangguh dan terbuka akan membawa pengaruh signifikan terhadap pembinaan dan pemberdayaan pelaku usaha mikro dan kecil melalui kemitraan rantai pasok. Transformasi usaha menengah menuju IPO tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi atas, tetapi juga menjadi jangkar pemberdayaan ekonomi dari akar rumput ke hulu industri nasional.

***

ALP/NS