Craftote Tembus Ekspor Berkat Pembinaan UMKM BRI: Dari Kerajinan Lokal ke Pasar Asia dan Amerika
Rabu, 16 Juli 2025 | 10:00 WIB

LINK UMKM - Inovasi produk berbasis nilai budaya dan komitmen sosial kini menjadi kekuatan baru bagi UMKM Indonesia untuk menembus pasar global. Salah satu contohnya adalah Craftote, sebuah usaha kreatif berbasis kerajinan tangan yang dikembangkan oleh pasangan pelaku usaha asal Jakarta. Dengan pendekatan berbasis komunitas, produk ramah lingkungan, serta pendampingan strategis dari BRI, Craftote berhasil melakukan ekspansi ke pasar ekspor di Kanada dan Jepang, bahkan tengah membidik pasar Eropa.
Transformasi Konsep Usaha Kreatif dan Berkelanjutan
Craftote didirikan oleh pasangan Thio Siujinata dan Rika Christina pada Oktober 2021. Keduanya memulai bisnis ini dengan keprihatinan terhadap minimnya apresiasi masyarakat terhadap kerajinan lokal. Usaha ini mengusung konsep galeri kerajinan tangan yang dikombinasikan dengan kedai kopi sebagai strategi promosi produk dan edukasi pasar.
Produk-produk Craftote dibuat dari bahan alami seperti eceng gondok, pelepah pisang, purun, bambu, dan rotan yang diproses secara manual oleh pengrajin lokal. Penekanan pada keberlanjutan dan estetika menjadi keunggulan utama dalam menghadirkan tas, dekorasi rumah, dan produk custom-made lain dengan kisaran harga yang cukup luas, dari Rp50 ribu hingga Rp3 juta.
Intervensi Ekosistem Pembinaan BRI
Pertumbuhan bisnis Craftote tidak bisa dilepaskan dari keterlibatan mereka dalam ekosistem pemberdayaan UMKM BRI. Sejak akhir 2021, keduanya bergabung dengan program Rumah BUMN BRI Jakarta, yang menjadi titik balik penting dalam transformasi usaha. Dalam program ini, pelaku usaha dibekali pengetahuan praktis seperti pencatatan keuangan, efisiensi produksi, dan pemahaman tentang business model canvas.
Partisipasi lanjutan dalam program seperti BRI UMKM EXPO(RT) 2025 dan BRI Incubator membuka jalan bagi Craftote untuk menjangkau pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional. Pendekatan holistik BRI tidak hanya memfasilitasi pembiayaan, tetapi juga memastikan keberlanjutan bisnis melalui peningkatan kapasitas manajerial dan akses pemasaran.
Dampak Sosial Sebagai Pilar Bisnis
Lebih dari sekadar entitas bisnis, Craftote juga menunjukkan orientasi sosial yang kuat. Usaha ini turut memberdayakan anak-anak dari panti asuhan serta pemuda-pemudi dari wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki keterbatasan akses pendidikan formal. Program pelatihan barista dan pengembangan keterampilan dasar wirausaha menjadi bentuk nyata kontribusi Craftote terhadap inklusi sosial.
Pendekatan ini dinilai selaras dengan visi BRI dalam mendorong pertumbuhan UMKM yang inklusif dan berkelanjutan. Komitmen sosial semacam ini dinilai semakin relevan di tengah meningkatnya kesadaran konsumen global terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab.
Mendorong UMKM Naik Kelas dan Siap Ekspor
Pihak BRI dalam pernyataan resmi menyampaikan bahwa keberhasilan Craftote mencerminkan pentingnya pendampingan menyeluruh dalam mendorong UMKM naik kelas. Tidak cukup hanya dengan inovasi produk, UMKM juga perlu memperoleh dukungan pembinaan, pelatihan strategis, dan akses pasar global agar dapat bersaing secara berkelanjutan.
Dengan pendekatan seperti ini, BRI menegaskan posisinya sebagai mitra strategis pertumbuhan UMKM di Indonesia. Fokus pada transformasi menyeluruh diharapkan dapat mempercepat lahirnya lebih banyak UMKM yang tidak hanya bertahan di pasar lokal, tetapi mampu menjadi bagian dari rantai nilai global.
***
ALP/NS



