Kunjungan Wakil Presiden RI Dorong Transformasi UMKM Sleman Lewat Inovasi Kemasan dan Digitalisasi Kunjungan Wakil Presiden Republik Indonesia ke Slem
Senin, 14 Juli 2025 | 12:00 WIB

LINK UMKM - Kunjungan Wakil Presiden Republik Indonesia ke Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi momentum penting bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal untuk mendapatkan masukan strategis langsung dari pemerintah pusat. Dalam kunjungannya, Wakil Presiden meninjau berbagai stan UMKM dan melakukan dialog dengan pelaku usaha penerima program pendanaan pemerintah.
Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat, khususnya para pelaku UMKM perempuan yang didominasi oleh ibu rumah tangga. Dalam sesi interaksi di panggung utama, Wakil Presiden mengundang sejumlah pelaku UMKM untuk berbagi pengalaman dalam mengembangkan usahanya. Salah satu pelaku UMKM yang menjual rempeyek menceritakan bahwa sebelumnya ia memasarkan produknya dengan kemasan polos seharga Rp5.000 per bungkus. Namun setelah melakukan inovasi kemasan dan menambahkan label merek serta informasi produk, harga jualnya meningkat menjadi Rp10.000 per 100 gram.
Pelaku UMKM tersebut juga menyampaikan bahwa perubahan desain kemasan disertai dengan promosi aktif melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok, berdampak signifikan terhadap peningkatan volume penjualan. Menanggapi hal ini, Wakil Presiden menilai bahwa kemasan produk dan pemanfaatan kanal digital merupakan faktor penting dalam memperluas pasar dan meningkatkan nilai tambah produk lokal.
Dalam kunjungan tersebut, Wakil Presiden juga berdialog dengan pelaku UMKM yang memproduksi kipas tangan bermotif batik secara manual. Ketika mengetahui harga jual per kipas hanya Rp5.000, beliau menyampaikan pendapat bahwa harga tersebut tergolong rendah, mengingat proses produksinya yang rumit dan nilai estetikanya yang tinggi. Ia memberikan masukan agar pelaku usaha mempertimbangkan harga jual yang lebih sesuai dengan kualitas dan menambahkan kemasan karton untuk meningkatkan daya tarik produk.
Kegiatan ini menunjukkan perhatian pemerintah pusat terhadap transformasi UMKM berbasis inovasi dan digitalisasi. Dialog yang berlangsung menunjukkan bahwa edukasi mengenai strategi harga, kemasan, serta promosi digital masih sangat dibutuhkan oleh pelaku UMKM, terutama di wilayah-wilayah non-metropolitan.
Dengan mendekatkan diri kepada pelaku usaha secara langsung, pemerintah berupaya memastikan bahwa program-program pemberdayaan UMKM berjalan efektif di lapangan. Interaksi seperti ini juga membuka ruang evaluasi terhadap pendekatan yang selama ini dilakukan, sekaligus memperkuat keberpihakan terhadap sektor usaha rakyat yang terbukti resilien di tengah tantangan ekonomi.
***
ALP/NS



