LINK UMKM - Perhelatan Jakarta International Marathon (JAKIM) 2025 bukan hanya mencatatkan rekor partisipasi pelari, tetapi juga mengukuhkan posisinya sebagai katalis ekonomi lokal, khususnya bagi sektor ekonomi kreatif dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah ibu kota dan sekitarnya. Kegiatan berskala internasional ini memberikan peluang riil bagi UMKM untuk memperluas akses pasar, meningkatkan transaksi, dan memperkuat jejaring dalam ekosistem industri kreatif yang terintegrasi.

Dari perspektif ekonomi partisipatif, pelibatan UMKM dalam event publik berskala besar dapat menciptakan efek pengganda (multiplier effect) yang signifikan. Hal ini sejalan dengan teori pembangunan ekonomi lokal (local economic development), di mana sinergi antara sektor pariwisata, olahraga, dan ekonomi rakyat dapat mendorong pemerataan manfaat ekonomi secara langsung.

Event Olahraga sebagai Sarana Aktivasi Ekonomi Rakyat

JAKIM 2025, yang berhasil menghadirkan lebih dari 31.000 pelari dari berbagai kategori, menjadi bukti konkret bahwa event olahraga dapat bertransformasi menjadi medium aktivasi ekonomi lokal. Bagi pelaku UMKM, keterlibatan dalam kegiatan ini meliputi penyediaan produk kuliner sehat, merchandise tematik, hingga produk-produk tradisional seperti jamu atau olahan berbasis bahan alami.

Penerapan pendekatan experiential economy, yaitu menjual pengalaman dan nilai budaya lokal melalui produk, memungkinkan UMKM untuk tidak hanya menjual barang tetapi juga memperkenalkan narasi identitas Indonesia kepada wisatawan domestik maupun mancanegara. Dalam hal ini, UMKM berperan sebagai duta budaya sekaligus pendorong ekonomi lokal.

Strategi Promosi dan Integrasi Wellness Tourism

Pemanfaatan JAKIM sebagai media promosi produk UMKM dinilai lebih maksimal apabila dikemas dalam konsep wellness tourism, yang menggabungkan olahraga, kesehatan, kuliner sehat, dan wisata budaya dalam satu rangkaian pengalaman. Konsep ini sejalan dengan tren global yang mengarah pada gaya hidup sehat dan perjalanan berbasis pemulihan tubuh dan jiwa.

Strategi pengemasan ini mencerminkan model pemasaran destinasi berbasis nilai (value-based tourism), yang mengedepankan otentisitas lokal sebagai daya tarik. Dalam konteks ini, pelaku UMKM dapat diberdayakan untuk menawarkan paket-paket produk yang mendukung gaya hidup sehat, baik dari sisi konsumsi maupun pengalaman.

Rekomendasi Penguatan: Regulasi dan Repetisi Event

Agar potensi ekonomi dari JAKIM dapat dimaksimalkan, pelaksanaan kegiatan semacam ini perlu diintegrasikan ke dalam agenda rutin daerah. Dengan demikian, frekuensi event dapat ditingkatkan secara terstruktur, baik dalam format penuh maupun versi terbatas yang disesuaikan dengan skala dan segmentasi pasar.

Dari sudut pandang kebijakan publik, penyelenggaraan event berbasis sport tourism dapat dikembangkan menjadi program strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) melalui pendekatan inclusive economic planning, di mana pelaku usaha mikro dilibatkan sejak tahap perencanaan hingga evaluasi kegiatan.

Dalam kerangka ini, pemerintah daerah berperan penting sebagai fasilitator, regulator, dan integrator lintas sektor. Keterlibatan langsung pelaku UMKM dalam perencanaan dan eksekusi kegiatan akan meningkatkan rasa kepemilikan (sense of ownership) dan memperkuat daya dorong partisipasi ekonomi masyarakat.

Jakarta International Marathon tidak hanya berperan sebagai ajang olahraga internasional, tetapi juga sebagai wahana pemberdayaan ekonomi rakyat. Dengan integrasi strategi ekonomi kreatif, penguatan pariwisata berbasis kesehatan, dan pelibatan aktif UMKM, JAKIM 2025 menjadi contoh nyata bahwa sport tourism dapat dioptimalkan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.

***

ALP/NS