Potensi Pasar Halal Australia Capai Rp131 Triliun: UMKM Indonesia Didorong Tembus Ekspor
Senin, 7 Juli 2025 | 12:00 WIB

LINK UMKM - Upaya diversifikasi ekspor Indonesia kembali diarahkan ke sektor halal global. Pemerintah menilai bahwa pasar halal Australia merupakan salah satu peluang strategis yang belum tergarap secara maksimal, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Berdasarkan data perdagangan global, nilai impor produk halal Australia diperkirakan mencapai US$8,13 miliar atau setara Rp131,8 triliun (kurs Rp16.216 per USD), mencerminkan potensi besar yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha dari Indonesia.
Produk Halal Bukan Lagi Segmen Religius, Tapi Gaya Hidup Global
Dalam kerangka pemasaran lintas budaya (cross-cultural marketing), produk halal kini tidak hanya dikonsumsi oleh umat Muslim, melainkan telah menjadi bagian dari tren konsumen global yang mengutamakan kualitas, kebersihan, dan keamanan produk. Di Australia, meskipun populasi Muslim hanya sekitar 813 ribu jiwa atau 3,2 persen dari total penduduk, permintaan terhadap produk halal terus tumbuh sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan beretika.
Fakta ini membuka ruang luas bagi UMKM Indonesia untuk bersaing dalam pasar ekspor halal nontradisional, selama pelaku usaha mampu memenuhi standar mutu dan regulasi negara tujuan, termasuk aspek sertifikasi dan kepastian logistik.
Strategi Diplomasi Ekspor Halal Melalui Diaspora
Sebagai bagian dari strategi diplomasi dagang, pemerintah menggandeng peran diaspora Indonesia di Australia untuk memperkuat penetrasi pasar. Peran diaspora dinilai strategis dalam menjembatani komunikasi, mengakses jaringan distribusi lokal, serta memahami preferensi konsumen setempat.
Kebijakan ini selaras dengan pendekatan diaspora economics, di mana komunitas warga negara di luar negeri difungsikan sebagai mitra dagang, bukan sekadar penerima produk. Upaya ini mencakup pelibatan diaspora sebagai importir, fasilitator sertifikasi halal, hingga pencari buyer potensial yang sesuai dengan karakteristik produk Indonesia.
Peningkatan Ekspor Halal: Data dan Proyeksi Terbaru
Sepanjang 2024, terdapat empat kategori utama yang mendominasi ekspor produk halal Indonesia, yakni makanan (US$41,9 miliar), mode (US$8,28 miliar), produk farmasi (US$0,73 miliar), dan kosmetik (US$0,43 miliar). Dari keseluruhan nilai tersebut, ekspor ke pasar Australia pada tahun yang sama mencapai US$634,5 juta, dengan tren pertumbuhan rata-rata sebesar 8,06 persen selama lima tahun terakhir.
Sementara itu, pada triwulan pertama 2025 (Januari–Maret), nilai ekspor produk halal ke Australia telah mencapai US$156,81 juta—mengalami peningkatan signifikan sebesar 13,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Data ini menunjukkan konsistensi pertumbuhan yang dapat dijadikan pijakan kebijakan ekspor UMKM.
Fasilitasi UMKM Melalui Sertifikasi dan Pelatihan Ekspor
Pemerintah mendorong peningkatan kesiapan UMKM melalui program pendampingan ekspor dan fasilitasi sertifikasi halal. Sertifikasi tersebut tidak hanya menjadi syarat teknis, tetapi juga instrumen strategis untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.
Pendekatan ini sejalan dengan teori export readiness, yang menekankan pentingnya kesiapan produk, proses, dan pelaku usaha dalam menjawab permintaan pasar luar negeri. UMKM yang telah mendapatkan pelatihan dan sertifikasi halal diharapkan dapat menjadi wajah industri halal Indonesia dan berkontribusi terhadap kemandirian ekonomi nasional.
Ekspor Halal UMKM Perlu Strategi Kolaboratif dan Berkelanjutan
Dengan besarnya potensi pasar halal di Australia, UMKM Indonesia memiliki peluang besar untuk menembus pasar ekspor melalui pendekatan kolaboratif antara pemerintah, diaspora, dan lembaga pendamping. Kunci keberhasilan terletak pada sinergi antar aktor serta konsistensi dalam peningkatan mutu, kepatuhan regulasi, dan penguatan merek halal Indonesia di pasar internasional.
Melalui strategi yang tepat, sektor UMKM tidak hanya dapat menjadi pemain lokal, tetapi juga mampu mengambil peran aktif sebagai eksportir produk halal yang unggul dan kompetitif secara global.
***
ALP/NS



