Jakarta International Marathon Dinilai Jadi Peluang Emas Bagi UMKM dan Ekonomi Kreatif

Selasa, 1 Juli 2025 | 12:00 WIB

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kiri) bersama Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Nixon LP Napitupulu (kanan).

LINK UMKM - Gelaran Jakarta International Marathon (JAKIM) 2025 dinilai memiliki potensi besar dalam menggerakkan sektor ekonomi kreatif dan memperluas pasar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain menjadi ajang olahraga berskala internasional, acara ini juga membuka ruang partisipasi yang luas bagi UMKM untuk tampil dan berkembang di panggung yang lebih besar.

Pengamat sektor UMKM menyampaikan bahwa JAKIM 2025 tidak hanya memperkuat citra Jakarta sebagai destinasi wisata olahraga, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi nyata bagi masyarakat, khususnya pelaku usaha di sektor mikro. Peluang tersebut muncul dari keterlibatan UMKM dalam berbagai aspek penyelenggaraan, mulai dari penyediaan produk kuliner sehat, penjualan merchandise, hingga promosi produk tradisional seperti jamu dan minuman berbahan alami.

Keterlibatan UMKM dalam kegiatan semacam ini dipandang bukan sekadar sebagai ajang transaksi, tetapi juga menjadi bagian dari kampanye gaya hidup sehat yang dipadukan dengan pelestarian budaya lokal. Hal ini dinilai sebagai peluang strategis untuk mendorong UMKM naik kelas sekaligus mengenalkan produk Indonesia ke pasar internasional.

Di sisi lain, pentingnya strategi promosi dan pengemasan acara juga menjadi sorotan. Pihak pengamat menilai bahwa JAKIM berpotensi besar jika dikembangkan dalam kerangka wellness tourism, yakni wisata kesehatan yang mengintegrasikan kegiatan olahraga dengan layanan kebugaran dan pengalaman budaya lokal. Konsep ini diyakini dapat menarik wisatawan mancanegara sekaligus memperluas eksposur produk UMKM ke audiens global.

Untuk memperkuat dampaknya terhadap pelaku UMKM, kegiatan semacam JAKIM disarankan agar dapat digelar secara rutin, bahkan lebih dari satu kali dalam setahun, dengan skala dan format yang disesuaikan. Model penyelenggaraan yang berkelanjutan dinilai mampu menciptakan efek ekonomi yang lebih luas, tak hanya bagi UMKM, tetapi juga sektor jasa seperti transportasi, penginapan, hingga pariwisata.

Pemerintah daerah pun dinilai memiliki peran penting dalam mengoptimalkan pelibatan pelaku usaha lokal. Dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi lintas sektor, kegiatan ini dapat menjadi lokomotif ekonomi baru yang inklusif, merata, dan berbasis potensi daerah.

Diketahui, JAKIM 2025 sukses digelar pada Minggu, 29 Juni 2025, dan diikuti oleh 31 ribu pelari dari berbagai negara. Peserta terbagi ke dalam tiga kategori utama: Marathon (42,19 km) sebanyak 4.000 pelari, Half Marathon (21 km) sebanyak 13.000 pelari, dan 10K sebanyak 14.000 pelari. Antusiasme masyarakat terhadap event ini dinilai menjadi bukti bahwa sinergi antara olahraga, pariwisata, dan ekonomi lokal dapat menciptakan dampak besar jika dikelola secara terstruktur.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x