Sinergi Pemerintah dan Swasta Dorong Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan UMKM Melalui Program MBG

Sabtu, 28 Juni 2025 | 12:00 WIB

Ilustrasi Program Makan Bergizi Gratis.

LINK UMKM - Pemerintah Indonesia terus mempercepat berbagai program prioritas yang tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga menitikberatkan pada pemerataan manfaat pembangunan bagi seluruh lapisan masyarakat. Salah satu program unggulan di bawah kepemimpinan Presiden RI adalah peningkatan gizi dan pemerataan akses pangan melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini dianggap sebagai langkah strategis untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya anak-anak dan kelompok rentan seperti ibu hamil serta menyusui.

Hingga tanggal 22 Juni 2025, program MBG telah menjangkau lebih dari 5,2 juta penerima manfaat di berbagai wilayah di Indonesia. Pemerintah menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama percepatan pencapaian target pemenuhan gizi dan akses pangan yang merata. Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyampaikan bahwa persoalan gizi pada kelompok rentan masih menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi agar tidak menjadi hambatan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas dengan sumber daya manusia berkualitas.

Dalam rangka mendukung program MBG yang dijalankan pemerintah, sektor swasta turut berperan aktif melalui inisiasi program Makan Bahagia Gratis yang melibatkan berbagai donatur. Program ini bertujuan untuk memperluas cakupan pemenuhan gizi dengan menyasar sekolah-sekolah yang belum tercakup dalam program MBG pemerintah. Organisasi yang menginisiasi program tersebut berkomitmen untuk melakukan kontrol kualitas makanan secara rutin di beberapa lokasi selama satu tahun ke depan sebagai bentuk dukungan konkret terhadap kebijakan pemerintah.

Selain itu, program Makan Bahagia Gratis juga berperan dalam pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat sebagai penyedia makanan bergizi. Pendekatan ini tidak hanya membantu pemenuhan gizi anak-anak, tetapi juga meningkatkan perekonomian daerah dengan memberikan peluang bagi UMKM untuk berkembang dan berkontribusi dalam program pemerintah.

Pelaksanaan program di sejumlah lokasi, seperti SDN Petojo Selatan 06 Jakarta Pusat yang melayani ratusan siswa, guru, dan wali murid, menunjukkan antusiasme tinggi serta dampak positif bagi semua pihak terkait. Program serupa sebelumnya juga telah berjalan sukses di wilayah lain, memperlihatkan keberlanjutan dan efektivitas pendekatan kolaboratif ini.

Tokoh masyarakat yang terlibat menekankan bahwa pembangunan bangsa tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja, melainkan harus melibatkan peran aktif masyarakat dan sektor swasta secara sinergis. Hal ini menjadi wujud nyata ikhtiar bersama dalam membangun negeri dan menciptakan kesejahteraan yang berkeadilan.

Pemerintah menyambut baik keterlibatan sektor swasta tersebut, sekaligus mengapresiasi sinergi berbagai pihak yang berkontribusi dalam mempercepat pencapaian visi nasional. Pelibatan UMKM dalam program MBG juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong perekonomian daerah serta memperkuat sektor UMKM yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi nasional, dengan kontribusi lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto dan penyerapan hampir 97 persen tenaga kerja.

Dengan terus meningkatnya jumlah UMKM yang kini mencapai lebih dari 64 juta unit usaha, program MBG diharapkan tidak hanya memberikan solusi gizi bagi anak-anak dan kelompok rentan, tetapi juga menjadi pendorong utama penguatan ekonomi masyarakat secara menyeluruh.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x