QRIS Tumbuh Pesat di Kepri, Transaksi Capai Triliunan Rupiah

Minggu, 8 Juni 2025 | 08:00 WIB

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Adidoyo Prakoso.

LINK UMKM - Pertumbuhan sistem pembayaran digital berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatatkan lonjakan signifikan sepanjang awal tahun 2025. Data terbaru menunjukkan peningkatan jumlah pengguna dan merchant QRIS yang menembus angka ratusan ribu, seiring dengan meroketnya volume serta nominal transaksi.

Berdasarkan paparan pejabat setempat dalam acara resmi di Batam, terungkap bahwa sepanjang Januari hingga April 2025, terdapat penambahan 9.010 pengguna baru QRIS di wilayah tersebut. Dengan penambahan ini, total pengguna QRIS di Kepri mencapai 539.337 orang.

Tak hanya dari sisi pengguna, pertumbuhan juga terlihat signifikan di kalangan merchant. Dalam kurun waktu yang sama, sebanyak 48.812 merchant baru telah tergabung dalam ekosistem QRIS, sehingga total merchant aktif di Kepri kini mencapai 628.056. Pertumbuhan ini mencatatkan kenaikan tahunan sebesar 19,50%. Mayoritas merchant tercatat berasal dari Kota Batam (81,98%), dan lebih dari 40% merupakan pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMI).

Di sisi transaksi, volume pada bulan April 2025 mencapai 5,05 juta transaksi. Secara akumulatif, total volume transaksi selama empat bulan pertama tahun ini mencapai 18.069.086 transaksi, dengan pertumbuhan tahunan yang mengesankan sebesar 104,85%.

Dari sisi nominal, April 2025 mencatatkan transaksi senilai Rp688 miliar. Total nominal transaksi sejak Januari hingga April 2025 pun menembus Rp2,60 triliun, meningkat drastis dengan pertumbuhan tahunan sebesar 345,01%.

Kepri yang berbatasan langsung dengan Singapura, Malaysia, dan Thailand juga disebut terus mengembangkan fitur QRIS lintas negara atau cross-border. Fitur ini memungkinkan wisatawan mancanegara melakukan pembayaran digital menggunakan sistem tap and go, yang kini telah tersedia dalam platform QRIS lokal.

Pihak berwenang menilai perkembangan QRIS turut memberikan dampak positif terhadap sektor usaha, terutama hotel dan restoran, meskipun fokus utama implementasi tetap diarahkan kepada pelaku UMKM. Dorongan untuk memperluas pemanfaatan QRIS terus dilakukan sebagai bagian dari strategi digitalisasi ekonomi di daerah.

Dari sisi makroekonomi, Provinsi Kepri menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,16% pada triwulan pertama tahun 2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan di wilayah Sumatra maupun secara nasional.

Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja sektor industri dan pariwisata, terutama di Kota Batam, serta meningkatnya permintaan terhadap produk elektronik dan perkembangan sektor minyak dan gas di Natuna.

Sebagai upaya lanjutan, koordinasi antara pihak pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terus ditingkatkan untuk mendorong investasi, khususnya di Kota Batam. Investasi dinilai menjadi salah satu kunci dalam menurunkan angka pengangguran dan memperkuat struktur ekonomi lokal.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x