Batik Parang Kaliurang Jadi Ikon UMKM Lokal, BRI Dorong Lewat Program Desa BRILiaN

Sabtu, 7 Juni 2025 | 08:00 WIB

Batik Parang Kaliurang, salah satu UMKM unggulan binaan program Desa BRILiaN

LINK UMKM - Upaya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam memperkuat peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus ditunjukkan melalui program strategis bertajuk Desa BRILiaN. Program ini dirancang untuk mempercepat pembangunan desa sebagai pusat ekonomi berbasis komunitas. Salah satu contoh keberhasilan implementasi program ini terlihat di Kalurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kalurahan Hargobinangun, yang masuk dalam 40 besar Desa BRILiaN pada 2023, kini mulai dikenal bukan hanya karena pesona lereng Merapi yang menawan, namun juga karena keunggulan produk UMKM-nya. Salah satu yang menonjol adalah Batik Parang Kaliurang, sebuah usaha kreatif lokal yang lahir dari tangan Menuk Sayekti, warga setempat yang memulai inisiatifnya sejak 2007.

Bermula dari pelatihan jumputan bersama ibu-ibu di desanya, Menuk kemudian mengembangkan teknik tersebut dengan mengombinasikannya bersama batik tulis dan batik cap. Setelah mengikuti pelatihan membatik pasca-erupsi Merapi pada 2010, ia mulai memformulasikan identitas Batik Parang Kaliurang, yang banyak mengangkat motif-motif khas alam Merapi seperti edelweis, anggrek hutan, dan kontur pegunungan.

Ciri khas Batik Parang Kaliurang terletak pada filosofi motif parang yang diusung dalam setiap kain. Filosofi tersebut menggambarkan semangat keteguhan dan kekuatan, yang menurut pelaku usahanya, menjadi identitas penting dari produk yang tidak sekadar berfungsi sebagai kain, namun juga menyimpan cerita dan nilai budaya lokal.

Lebih dari sekadar produksi kain batik, UMKM ini turut mengembangkan sektor wisata kreatif melalui penyediaan workshop membatik bagi wisatawan. Inovasi ini memungkinkan pengunjung merasakan langsung proses membatik, sekaligus menjadi upaya strategis untuk memperkenalkan warisan budaya kepada generasi muda dan memperkuat keberlanjutan usaha.

Batik Parang Kaliurang juga dikenal menerapkan sistem limited edition pada setiap desainnya. Strategi ini dinilai efektif menjaga eksklusivitas dan keunikan produk, sehingga memberikan nilai tambah bagi konsumen.

Dalam upaya memperluas pasar, Batik Parang Kaliurang kini telah mengantongi sertifikasi halal. Sertifikasi ini tidak hanya menjadi jaminan bagi kenyamanan dan keamanan konsumen, tetapi juga membuka peluang lebih besar untuk ekspansi pasar nasional maupun global, terutama di segmen pasar muslim.

BRI melalui program Desa BRILiaN terus memberikan dukungan nyata kepada pelaku UMKM seperti Menuk Sayekti. Dukungan tersebut mencakup pelatihan manajemen usaha, pendampingan bisnis, hingga fasilitasi keikutsertaan dalam berbagai pameran tingkat daerah dan nasional. Program ini menjadi sarana penting dalam mendorong UMKM naik kelas dan mendapatkan akses pasar yang lebih luas.

Pihak BRI melalui perwakilannya menyampaikan bahwa Desa BRILiaN menjadi bukti konkret komitmen perusahaan dalam memberdayakan masyarakat desa melalui pendekatan yang terstruktur dan kolaboratif. Program ini dinilai memiliki peran penting dalam mengidentifikasi serta mengoptimalkan potensi ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Contoh sukses seperti Batik Parang Kaliurang menunjukkan bahwa dengan pendampingan yang tepat dan kolaborasi antara lembaga keuangan serta masyarakat, UMKM desa mampu tampil sebagai penggerak ekonomi yang kuat sekaligus penjaga warisan budaya lokal.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x